Beda Pendidikan 3 Hakim MK yang Dissenting Opinion, Arief Hidayat dan Enny Nurbaningsih Jadi Trending

Ruth Meliana Suara.Com
Senin, 22 April 2024 | 16:53 WIB
Beda Pendidikan 3 Hakim MK yang Dissenting Opinion, Arief Hidayat dan Enny Nurbaningsih Jadi Trending
Suasana jalannya sidang putusan uji formil putusan nomor 90 di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Selasa (16/1/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Saat kembali ke Indonesia, Saldi melanjutkan pendidikan doktor di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta dan resmi menjadi Doktor di bidang hukum.

Saldi juga diangkat sebagai Guru Besar alias profesor di Universitas Andalas pada tahun 2010.

Pendidikan Enny Nurbaningsih: Sebut dalil Anies-Cak Imin beralasan hukum

Enny Nurbaningsih (ANTARA/Dyah Dwi)
Enny Nurbaningsih (ANTARA/Dyah Dwi)

Tak mau kalah dengan Saldi Isra, Hakim Konstitusi Enny Nurbaningsih menyampaikan bahwa dalil Anies Baswedan dan Cak Imin dalam menentang keputusan Pilpres 2024 itu beralasan hukum sebagian.

Tentu, Enny Nurbaningsih yang berucap demikian bukan merupakan hakim kaleng-kaleng.

Ia punya pendidikan mentereng lantaran merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada.

Enny yang ternyata punya cita-cita sebagai guru akhirnya memutuskan untuk melanjutkan studi di Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung, dan lulus pada 1995.

Akhirnya, Enny kembali ke Yogyakarta untuk menempuh doktoralnya di Universitas Gadjah Mada hingga dikukuhkan sebagai guru besar di kampus yang sama.

Pendidikan Arief Hidayat: Sebut masyarakat Indonesia belum siap Pemilu

Hakim Konstitusi Arief Hidayat dalam sidang sengketa Pilpres 2024 di Gedung MK, Jakarta Pusat, Rabu (3/4/2024). (Tangkap Layar YouTube Mahkamah Konstitusi RI)
Hakim Konstitusi Arief Hidayat dalam sidang sengketa Pilpres 2024 di Gedung MK, Jakarta Pusat, Rabu (3/4/2024). (Tangkap Layar YouTube Mahkamah Konstitusi RI)

Terakhir, ada sosok Arief Hidayat yang menyoroti kesiapan masyarakat Indonesia dalam menghadapi Pemilu 2024.

Arief menerangkan masyarakat belum siap menghadapi Pemilu 2024 dan sekaligus digempur oleh bansos yang digalakkan menjelang Pemilu.

"Kultur dan mental dalam kondisi yang belum kuat dalam menghadapi gempuran serangan perlinsos bansos, bantuan langsung tunai, dan semacamnya yang intensif yang melibatkan suprastruktur politik tertinggi yakni pemerintah yang bertindak dan bersikap partisan terhadap paslon tertentu," ucap Arief.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI