Miris, Bayi Lahir dari Rahim Ibu yang Meninggal Akibat Serangan Israel di Rafah

Chandra Iswinarno Suara.Com
Senin, 22 April 2024 | 12:26 WIB
Miris, Bayi Lahir dari Rahim Ibu yang Meninggal Akibat Serangan Israel di Rafah
Petugas medis Mesir merawat bayi prematur Palestina yang dievakuasi dari Gaza di sebuah rumah sakit di Ibu Kota Kairo, Mesir, Senin (20/11/2023). [Egyptian Health Ministry / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Serangan Israel di Kota Rafah, Gaza dilaporkan telah menewaskan satu keluarga yang terdiri dari ibu, bapak dan seorang anak perempuan serta 16 warga lainnya.

Mirisnya dari rahim sang ibu yang telah meninggal tersebut, lahir bayi perempuan secar prematur dengan menjalani operasi cesar.

"Seorang bayi perempuan dilahirkan dari rahim seorang warga Palestina yang terbunuh bersama suami dan putrinya akibat serangan Israel di kota Rafah, Gaza, di mana 19 orang tewas semalam dalam serangan yang intensif," kata pejabat kesehatan Palestina seperti dikutip Alarabiya, Senin (22/4/2024).

Mereka merupakan korban yang tewas dalam serangan terhadap dua rumah. Adapun bayi tersebut lahir dengan berat badan 1,4 kilogram dan dilahirkan melalui operasi caesar darurat.

"(Kini kondisi bayi) berada dalam kondisi stabil dan membaik secara bertahap," kata Mohammed Salama, dokter yang merawatnya.

Ia mengemukakan, bayi tersebut lahir dari rahim sang ibu, Sabreen al-Sakani yang sedang hamil 30 minggu.

Setelah lahir, bayi tersebut ditempatkan di inkubator di rumah sakit Rafah bersama bayi lainnya, dengan tulisan 'Bayi syahid Sabreen al-Sakani' tertulis di pita perekat di dadanya.

Sementara itu, sang kakak bayi yang juga tewas dalam serangan biadab Israel di wilayah pemukiman Rafa, Malak ingin memberi nama Roh untuk adik barunya. Roh sendiri berarti roh dalam bahasa Arab.

"Gadis kecil Malak senang adiknya lahir ke dunia,” katanya.

Baca Juga: Palestina Gagal Jadi Anggota Penuh PBB, PKS: AS Tak Dukung Perdamaian Dunia

Salam menyebut, bayi tersebut rencananya akan dirawat di rumah sakit selama tiga hingga empat minggu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI