Nyelekit! Cak Imin Sindir Gus Ipul: Kalau jadi Pengangguran Ya Repot Sendiri!

Minggu, 21 April 2024 | 17:29 WIB
Nyelekit! Cak Imin Sindir Gus Ipul: Kalau jadi Pengangguran Ya Repot Sendiri!
Nyelekit! Cak Imin Sindir Gus Ipul: Kalau jadi Pengangguran Ya Repot Sendiri!(Instagram/cakiminow)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar alias Cak Imin enggan menanggapi pernyataan Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Saifullah Yusuf alias Gus Ipul yang menyinggung pentingnya regenerasi pimpinan di PKB.

Cak Imin beralasan enggan menanggapi komentar dari seorang pengangguran. Sebab menurutnya pernyataan Gus Ipul terhadap urusan partai yang dipimpinnya saat ini merupakan sikap seorang pengangguran yang mencari kegiatan. 

Baca Juga:

Gus Ipul Sarankan PKB Sowan ke NU: Minta Nasihat Rais Aam dan Ketum PBNU

Baca Juga: Siap Hadir Bareng Anies di Sidang Gugatan Pipres di MK Besok, Cak Imin Ngaku Pasrah

Gus Ipul Hembuskan Isu Pergantian Cak Imin Dari Ketum PKB: Itu Biasa, Harap Diterima

"Enggak perlu naggepin pengangguran. Itu kan pengangguran-pengangguran yang cari kegiatan," kata Cak Imin seraya tertawa kepada wartawan, Minggu (21/4/2024).

Sekjen PBNU Saifullah Yusuf alias Gus Ipul. [Suara.com/Rakha]
Sekjen PBNU Saifullah Yusuf alias Gus Ipul. [Suara.com/Rakha]

Baca Juga:

Kelakar Cak Imin Belum Usung Kader PKB Maju Pilkada 2024: Saya Cenderung Nggak Percaya

Daripada mengomentari PKB, Cak Imin pun menyarankan kepada Gus Ipul untuk mengurusi kegiatan sendiri di PBNU. 

Baca Juga: Kelakar Cak Imin Belum Usung Kader PKB Maju Pilkada 2024: Saya Cenderung Nggak Percaya

"Uruslah kegiatan masing-masing, jangan memengaruhi kegiatan orang lain. Kalau jadi pengangguran ya repot sendiri," tuturnya. 

Terkait regenerasi pimpinan, Cak Min mengatakan hal tersebut akan diputuskan dalam Muktamar PKB yang diagendakan digelar akhir tahun 2024. Dia mengaku sepenuhnya keputusan tersebut akan diserahkan kepada kiai dan para ulama. 

"Semua proses kita serahkan kepada para kiai, para ulama, para pengurus dalam satu proses demokratis. Saya sih menyerahkan kepada beliau-beliau para ulama," pungkasnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI