Suara.com - Pusat Laboratorium Forensik atau Puslabfor Polri akan melakukan olah tempat kejadian perkara atau TKP kebakaran di Ruko Saudara Frame dan Gallery, Jalan Mampang Prapatan Raya, Jakarta Selatan. Olah TKP ini dilakukan untuk mendalami penyebab pasti daripada kebakaran yang menewaskan tujuh korban jiwa tersebut.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menyebut olah TKP dijadwalkan berlangsung pada Senin (22/4/2024) besok.
Baca Juga:
Ngeri! Tergeletak di Atas Kasur, Jasad 7 Korban Kebakaran Ruko di Mampang Kondisinya Sudah Gosong
Baca Juga: Korban Tewas Kebakaran Ruko Saudara Frame Teridentifikasi, RS Polri: Empat Keluarga, Tiga ART
"Senin (22/4/) olah TKP," kata Ade Ary kepada wartawan, Sabtu (20/4/2024).
Diduga Pemicu Kebakaran
Sebelumnya, Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal (Wakasat Reskrim) Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Henrikus Yossi mengungkap salah satu saksi sempat menyebut adanya percikan api dari mesin pemotong kayu sebelum kebakaran terjadi.
Percikan api ini timbul ketika para pegawai tengah melakukan aktivitas pengejaran pembuatan frame atau bingkai.
"Memang ada informasi yang menyatakan adanya percikan api pada saat aktivitas pemotongan kayu atau frame kayu yang kemudian yang menjalar menjadi kebakaran," kata Yossi kepada wartawan, Jumat (19/4/2024).
Sementara terkait ledakan kompresor, Yossi menyampaikan hal tersebut masih didalami. Pendalaman dilakukan dengan melibatkan Puslabfor Polri.
"Ini yang akan kami pastikan melalui pemeriksaan dengan tim Puslabfor Polri. Apakah memang percikan itu memang kemudian mengakibatkan ledakan, atau ledakan itu benar-benar ada atau tidak," katanya.
Baca Juga:
Bayi dan Anak 8 Tahun Ikut Tewas, Ini Nama 7 Korban Kebakaran Ruko Saudara Frame di Mampang Prapatan
Telan 7 Nyawa, Detik-detik Diduga Pemicu Ledakan hingga Ruko Saudara Frame di Mampang Ludes Terbakar
Tujuh Tewas Termasuk Bayi dan Anak Kecil
Sebagaimana diketahui, peristiwa kebakaran yang terjadi pada Kamis (18/4) malam ini menelan tujuh korban meninggal dunia. Dari ketujuh korban, dua di antaranya masih anak-anak dan balita.
Kapolsek Mampang Prapatan Kompol David Kanitero menyebut ketujuh korban sempat terjebak saat kebakaran terjadi. Mereka baru bisa dievakuasi Jumat (19/4) pagi dalam kondisi meninggal dunia.
"Sebetulnya, mereka tinggal di lantai tiga. Tapi, pada saat petugas masuk, ditemukan di lantai dua di dalam satu ruangan," tutur David.
Berdasar data ketujuh korban meninggal dunia tersebut di antaranya Thang Tjiman berusia 75 tahun, Heni perempuan usia 39 tahun, Riichi usia 2 tahun, Austin usia 8 tahun, Tia usia 25 tahun, Shella usia 20 tahun, dan Jesika usia 18 tahun.
Selain korban tewas, ada lima orang lainnya yang terluka. Mereka mengalami luka bakar ringan hingga serius saat menyelamatkan diri.