Suara.com - Baru-baru ini petinggi PKS Mardani Ali Sera membagikan momen ketika sholat di sebuah ruang kerja yang dipenuhi foto Bung Karno.
Dalam video singkat yang diunggah di akun Instagramnya, Mardani Ali Sera yang menjabat sebagai Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera terlihat duduk bersimpuh seusai melaksanakan sholat di sebuah ruang milik relawan 03 dari PDI Perjuangan.
Di sekeliling ruangan tersebut tampak sederet foto yang dibingkai pigura berisi gambar sosok presiden Indonesia pertama Soekarno yang merupakan ayahanda dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
"Hal mi dimana nih mi, di rumah perjuangan PDI P, yang banyak warisan foto-foto luar biasa Presiden Soekarno," ucapnya seperti dikutip Minggu (21/4/2024).
Baca Juga: Review Rumah Presiden PKS: Spek Menengah ke Bawah, Kalah Jauh dengan Andika Perkasa
"Jadi kebenaran itu kita dukung siapapun dan dimanapun dan bisa sholat dimanapun, selalu dekat dengan Allah, terima kasih," lanjutnya.
Unggahan tersebut pun menuai beragam komentar netizen.
Tak sedikit yang menyambut positif video itu hingga menduga itu sebagai pertanda koalisi PDI P dan PKS sebagai partai oposisi.
"Akankah ini pertanda hubungan baik PKS dan PDIP," kata bagas.
"Bajunya udah merah aja nih bang...Siap koalisi bareng nih," kata dheny.
Baca Juga: Dikunjungi Anies, Rumah Presiden PKS Dibandingkan dengan Milik Andika Perkasa
"Alhamdulillah ada hikmahnya Jokowi dan Prabowo bersatu kita jadi bisa melihat PKS dan PDIP bersatu," kata rosyid.
"MasyaAllah alhamdulillah seneng kalau akur," kata insan.
"Apakah ini pertanda?" tanya akum.
Sementara itu dugaan publik mengenai koalisi PDIP dengan PKS sudah lama mencuat.
Bahkan beberapa pengamat politik memprediksi bila Prabowo Gibran memerintah, PDIP dan PKS berpeluang kompak bakal jadi oposisi.
Meski begitu kedua partai tersebut kemungkinan sulit bersatu. Hal tersebut seperti diungkap Dosen Departemen Politik dan Pemerintahan Fisipol UGM Arya Budi.
"Kalau mereka di luar pemerintahan itu sangat mungkin. Nah pertanyaannya adalah di luar pemerintahan bersatu itu yang kecil kemungkinannya," terangnya seperti dikutip dari Antara.
Menurut Arya, PDIP dan PKS memiliki logika berjalan masing-masing demi terwujudnya checks and balances untuk membentuk pemerintahan yang demokratis.
Arya menganalogikan PDIP dan PKS ibarat minyak dan air.
"Karena secara ideologi mereka terlalu jauh itu bagaikan minyak dan air. Itu akan repot," imbuhnya.