Kang Dedi Mulyadi Klaim Dirinya Sudah Jadi 'Gubernur' Orang Susah

Hairul Alwan Suara.Com
Minggu, 21 April 2024 | 10:40 WIB
Kang Dedi Mulyadi Klaim Dirinya Sudah Jadi 'Gubernur' Orang Susah
Kang Dedi Mulyadi. [ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi alias Kang Dedi Mulyadi mengklaim dirinya sudah menjadi 'Gubernur' di tengah hangatnya perbincangan calon Gubernur Jawa Barat pada Pilkada November 2024 mendatang.

Bukan gubernur biasa, Kang Dedi Mulyadi menyebut dirinya gubernur bagi orang desa lantaran setiap hari terus memenuhi undangan warga dari berbagai pelosok Jawa Barat. Ia juga mengklaim dirinya sebagai gubernur orang susah.

"Selama ini saya sudah lama jadi 'gubernur', yaitu gubernurnya urang lembur (orang desa) karena saya dalam setiap hari harus memenuhi undangan warga di berbagai pelosok Jawa Barat," kata Kang Dedi Mulyadi dikutip dari ANTARA, Minggu (21/4/2024).

Kata Dedi Mulyadi, kini banyak orang yang tengah membicarakan Pilgub Jawa Barat 2024. Menurutnya, kontestasi lima tahunan itu merupakan peristiwa yang biasa saja dalam proses memilih pemimpin, yakni Gubernur Jawa Barat.

Ia juga menyebut kerap kali menerima berbagai keluhan warga soal tidak punya kebutuhan pokok, biaya berobat, rumahnya roboh hingga soal urusan jodoh.

"Saya sudah jadi 'gubernur' orang-orang susah karena dalam setiap hari saya harus melayani berbagai keluhan warga, mulai dari yang tidak punya beras, tidak punya seragam sekolah, tidak ada biaya berobat ke rumah sakit, rumahnya roboh, bahkan sampai urusan jodoh," jelasnya.

Dedi kini memilih tinggal dan membangun kampung halamannya yang kini dikenal dengan Lembur Pakuan. Kampung yang ditata dengan prinsip ramah lingkungan itu menyediakan berbagai kebutuhan pokok seperti areal persawahan, perikanan, peternakan, perkebunan hingga areal hutan kecil di tengahnya.

"Jadi urusan berbakti pada masyarakat dan hidup dengan berinteraksi di tengah masyarakat, bagi saya tidak perlu menunggu pemilihan gubernur karena tugas-tugas itu sampai hari ini saya sudah kerjakan," ujarnya.

Menurut Dedi, pelaksanaan Pilkada hanya urusan menunggu waktu agar memiliki porsi yang lebih luas dan alokasi anggaran yang lebih besar.

"Saya hanya tinggal menunggu waktu punya porsi yang lebih luas dan ada alokasi anggaran yang lebih besar agar orang lembur (orang desa) mendapat keadilan. Jalannya mulus, rumah rakyat miskinnya alus (bagus), aparat desa, RT sampai Linmas terurus tubuh mereka tidak kurus-kurus," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI