Siswa di Sukabumi Meninggal saat Seleksi Paskibraka, BPIP: Insyaallah Syahid

Minggu, 21 April 2024 | 10:26 WIB
Siswa di Sukabumi Meninggal saat Seleksi Paskibraka, BPIP: Insyaallah Syahid
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi, dan jajarannya saat melayat ke rumah duka siswa di kawasan Sukabumi yang meninggal dunia saat mengikuti seleksi Paskibra. (Dok foto BPIP).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang siswa asal SMAN 1 Cisaat, Sukabumi, Jawa Barat bernama Kayla Nur Sifa (16) meninggal dunia saat mengikuti seleksi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat kabupaten pada Jumat (19/4) lalu. Kayla wafat saat mengikuti rangkaian tes fisik, yakni lari di jalur sepanjang 2 kilometer.

Mengetahui kejadian ini, Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi, dan jajarannya turut melayat ke rumah duka di Kampung Cibentang, Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawabarat, Sabtu, (20/4).

Yudian selaku Pengarah Program Paskibraka Nasional itu menyebut almarhumah meninggal dalam keadaan yang baik. Keluarga juga diharapkan bisa tegar melewati masa sulit ini.

"Ini merupakan ujian, insyaallah almarhumah meninggal dalam keadaan syahid, karena sedang dalam keadaan bertugas," ujar Yudan dalam keterangannya.

Baca Juga: Dikira Bawa Pasien, Polisi Setop Ambulans Nakal Penumpangnya Satu Keluarga yang Mau Mudik

Baca Juga:

Detik-detik Paskibra Bengkalis Kibarkan Bendera di Tengah Genangan Air

Dalam kunjungan tersebut, rombongan BPIP secara simbolis memberikan santunan kepada keluarga almarhumah. Namun, tak dirinci apa saja santunan yang diberikan.

Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi, dan jajarannya saat melayat ke rumah duka siswa di kawasan Sukabumi yang meninggal dunia saat mengikuti seleksi Paskibra. (Dok foto BPIP).
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi, dan jajarannya saat melayat ke rumah duka siswa di kawasan Sukabumi yang meninggal dunia saat mengikuti seleksi Paskibra. (Dok foto BPIP).

Yudian pun menyebut tujuan Kayla menjadi Paskibraka sangat mulia dan patut untuk diapresiasi setinggi-tingginya. Apalagi, agar menjadi Paskibraka perlu kemauan, rasa nasionalisme dan kecintaan yang tinggi terhadap Bangsa Indonesia.

Baca Juga:

Baca Juga: Nekat Lawan Arus Saat One Way, Mobil Ambulans Kepergok Angkut Pemudik Hendak Ke Sukabumi

Sosok-Sosok Penting Non Pejabat dalam Upacara HUT ke-78 RI di Istana Negara

"Tujuan almarhumah untuk menjadi Paskibraka sangat mulia, karena memiliki nasionalisme dan sebagai contoh generasi bangsa yang berkarakter Pancasila. Saya mengapresiasi setinggi-tingginya kemauan luhur almarhumah", ucapnya.

Sementara, Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan BPIP Prakoso berharap kejadian ini tak menyurutkan semangat para peserta seleksi Paskibraka di tingkat manapun.

"BPIP mengucapkan bela sungkawa sedalam-dalamnya, cita-cita luhur almarhumah untuk menjadi Paskibraka harus kita apresiasi setinggi-tingginya. Semoga perjuangan almarhumah untuk turut serta dalam seleksi Paskibraka bisa menginspirasi banyak generasi muda Indonesia", ujar Prakoso.

Sementara, Orang Tua Kayla, Cecep Suryatna mengaku sudah ikhlas dan pasrah atas meninggalnya putrinya tersebut. Pihak keluarga disebut Cecep tak akan meminta tuntutan apapun.

“Kita sadar, bahwa itu memang takdir dari Allah, yang harus diterima," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI