Suara.com - Publik di platform media sosial X belakangan tengah mempergunjingkan rumah mewah milik eks Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa. Di video yang beredar luas itu, rumah Jenderal Andika memang sangat mewah.
Rumah tersebut berlokasi di kawasan elit Jakarta, Senayan Residence Town House. Rumah mewah Andika sebenarnya sempat jadi konten di Youtube Thariq Halilintar beberapa tahun lalu.
Di bagian depan rumah, terdapat ukiran-ukiran di depan pintu yang langsung menyita perhatian. Usut punya usut, ukiran-ukiran itu terbuat dari besi tempa yang desainnya dibuat sendiri oleh Andika Perkasa.
Baca juga:
Baca Juga: Miliki Rumah Bak Istana Pangeran Dubai, Intip Sumber Aset Mewah Andika Perkasa
Kemewahan rumah Andika bahkan diibaratkan bak istana pangeran di Dubai. Interior rumah itu pada ruang tamu pada video yang viral juga terlihat sangat mewah.
Tampak kursi kulit beserta pijakan kaki yang berkilau. Ruang tamu tersebut juga dihiasi dengan ornamen-ornamen serba mewah seperti lampu gantung kristan dan juga sebuah cawan raksasa dari logam.
Belum lagi dengan lampu kristal megah yang terpasang di ruang makannya. Berpadu dengan meja makan lebar dan dilengkapi dengan televisi besar.
Rumah mewah suami dari Diah Erwiany Trisnamurti Hendrati Hendropriyono itu pun membuat banyak komentar memberikan komentarnya. Yang menarik, sebelum menjadi panglima TNI, Andika Perkasa berlatar belakang keluarga yang biasa-biasa saja.
Baca juga:
Baca Juga: Intip Fasilitas Rumah 6 Lantai Milik Andika Perkasa: Lift Transparan, Gym, Hingga Mess
Bahkan boleh dibilang keluarga Andika bukan orang kaya. Ayah Andika Perkasa, Sunarto bahkan semasa hidup tidak memiliki mobil pribadi. Hal itu diutarakan oleh salah satu paman Andika Perkasa di Blitar, Masduki.
Menurut Masduki, Sunarto yang juga prajurit TNI itu merupakan sosok yang sangat sederhana. Ia kata Masduki hanya memiliki mobil dinas yang digunakan sampai pensiun.
"Hanya mobil dinas ketika belum pensiun," ucap Masduki seperti dikutip.
Andika mengawali kariernya sebagai perwira pertama infanteri di jajaran korps baret merah (Kopassus) Grup 2 /Para Komando dan Satuan-81 /Penanggulangan Teror (Gultor) Kopassus selama 12 tahun.
Setelah itu, ia penugasan di Departemen Pertahanan dan Keamanan (Dephankam) dan Mabes TNI-AD kembali bertugas di Kopassus sebagai Komandan Batalyon 32/Apta Sandhi Prayuda Utama, Grup 3/Sandhi Yudha.
Jabatan sebelumnya sebagai perwira menengah (pamen) pada kepangkatan Kolonel (Inf.) adalah Sespri Kepala Staf Umum (Kasum) TNI, Komandan Resimen Induk (Danrindam) Kodam Jaya/Jayakarta di Jakarta, Komandan Resor Militer (Danrem) 023/Kawal Samudera Kodam I/Bukit Barisan berkedudukan di Kota Sibolga, Provinsi Sumatera Utara.
Kemudian dipromosikan ke jabatan perwira tinggi (pati) dengan pangkat Brigadir Jenderal TNI sebagai Kepala Dinas Penerangan TNI-AD (Kadispenad), Jakarta pada tanggal 25 November 2013 berdasarkan Keputusan Panglima TNI No. Kep/871/XI/2013 tanggal 8 November 2013.