Suara.com - Sejumlah musisi Indonesia bersama Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) menggelar aksi solidaritas untuk Palestina, di depan Kedutaan Besar Amerika, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (19/4/2024).
Pantauan Suara.com, dalam aksi solidaritas kali ini berbeda dengan aksi-aksi solidaritas sebelumnya. Aksi kali ini didominasi oleh anak muda yang mayoritas pecinta musik.
Inisiator aksi, Eka Annash mengatakan, dalam aksi kali ini, pihaknya menuntut tiga poin utama, yakni pertama adalah gencatan senjata.
"Segera menghormati dan mematuhi segala resolusi untuk genjatan senjata agar dapat segera mengadili genosida dan menyelesaikan penderitaan yang dirasakan oleh warga Palestina,” kata Eka, di depan Kedubes Amerika, Jumat.
Baca Juga: Jadi Inisiator Aksi Bela Palestina, Eka The Brandals Langsung Hubungi Arian Seringai
“Dan meminimalisir risiko terjadinya eskalasi konflik menuntun pada perang dunia ketiga," tambahnya.
Vokalis band The Brandals ini melanjutkan, sebagai backing dari Israel, Amerika harus bertanggungjawab sesuai dengan Konvensi Antigenosida internasional dan Konvensi Jenewa terkait dengan banyaknya masyarakat sipil yang tewas.
"Sebanyak lebih dari 33 ribu korban jiwa dan still counting masih berjalan dengan mayoritas anak dan perempuan selama 6 bulan terakhir," ucapnya.
Kemudian, punggawa band Waiting Room ini juga mengatakan, Amerika juga harus bertanggung jawab atas jejak residu perang.
Akibatnya, pasti bakal berdampak pada kerusakan lingkungan, krisis iklim dan mengakibatkan ancaman keberlangsungan hidup warga Palestina dan dunia pasca konflik.
Baca Juga: Gelar Aksi Dukung Palestina, Fatia KontraS: Pemimpin Dunia Gagal Ciptakan Perdamaian
"Demikian tuntutan yang kita tujukan ke Amerika Serikat, negara salah satu negara partikel paling penting dan juga Israel dan juga kroni-kroninya," pungkas Eka.