Suara.com - Aksi demonstrasi di Kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta pusat pada Jumat (19/4/2024) diwarnai kericuhan. Bentrok massa terjadi antara massa pro dan kontra hasil Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.
Bentrokan bermula ketika massa pendukung Mahkamah Konstitusi (MK) berada persis di samping massa penolak hasil Pemilu curang.
Kedua kubu tersebut hanya terpisah oleh barrier beton yang terpasang kawat berduri.
Mereka sempat beradu berorasi, namun kedua massa tersebut saling terprovokasi.
Baca Juga: Peneliti BRIN: Pemilu 2024 Sangat Mengkhawatirkan, Cawe-cawe Penguasa Luar Biasa
Massa aksi yang terprovokasi sempat melakukan aksi saling serang. Bahkan massa yang menolak hasil Pemilu sempat memanjat pagar barrier beton berkawqt berduri.
Hujan batu juga sempat terjadi. Selain batu, massa juga saling lempar botol bekas air mineral dan gumpalan tanah.
Agar kericuhan tak berkepanjangan, Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mencoba menenangkan konflik yang terjadi.
"Jangan saling lempar, sudah-sudah," katanya.
Tak lama kemudian, kedua belah massa kembali tenang. Kedua massa kembali melanjutkan aksi mereka.
Baca Juga: Jelang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Hakim MK Diminta Tobat