Suara.com - Tujuh korban tewas dalam peristiwa kebakaran Ruko Saudara Frame dan Gallery di Jalan Mampang Prapatan Raya, Jakarta Selatan ditemukan di satu ruangan di lantai dua. Dari ketujuh korban, dua di antaranya masih anak-anak dan balita.
"Sebetulnya, mereka tinggal di lantai tiga. Tapi, pada saat petugas masuk, ditemukan di lantai dua di dalam satu ruangan," kata Kapolsek Mampang Prapatan Kompol David Kanitero kepada wartawan, Jumat (19/4/2024).
Baca Juga:
Sempat Terjebak di Dalam Toko Pigura Mampang saat Kebakaran, 7 Orang Meninggal Dunia
Berdasar data ketujuh korban meninggal dunia tersebut di antaranya Thang Tjiman laki-laki berusia 75 tahun, Heni perempuan usia 39 tahun, Riichi usia 2 tahun, Austin usia 8 tahun, Tia perempuan usia 25 tahun, Shella perempuan usia 20 tahun, dan Jesika perempuan usia 18 tahun. Mereka sebelumnya dilaporkan terjebak saat kebakaran terjadi.
Selain korban jiwa, ada lima orang yang terluka bakar dalam peristiwa ini. Seluruhnya telah dievakuasi ke RSPP dan RSUD Mampang.
Pantauan Suara.com di lokasi, tampak lima lantai bangunan Ruko Saudara Frame dan Gallery sudah dalam kondisi hangus terbakar. Terlihat bercak hitam sisa-sisa kebakaran pada bagian dingding bangunan.
Di sisi lain, nampak petugas dan mobil pemadam kebakaran masih bersiaga di lokasi. Salah satu petugas menjelaskan situasi terkini sedang dalam proses pendinginan.
Baca Juga:
Baca Juga: Sempat Terjebak di Dalam Toko Pigura Mampang saat Kebakaran, 7 Orang Meninggal Dunia
Kerahkan Mobil Bronto Skylift, Kebakaran di Ruko Saudara Frame Mampang Berhasil Dipadamkan
Tiga Kali Ledakan
Seorang pedagang kopi di lokasi juga sempat mengaku mendengar tiga suara ledakan ketika kebakaran terjadi. Ledakan tersebut diduga bersumber dari alat kompresor cat yang meledak.
"Ada ledakan tiga kali," kata dia saat ditemui di lokasi, Jumat (19/4/2024).
Menurut penuturannya, kobaran api menyala begitu besar. Sehingga warga di sekitar tidak bisa berupaya memadamkannya.
"Enggak sempat, apinya langsung gede," ungkapnya.
Sementara David menyebut pihaknya masih menyelidiki penyebab pasti daripada kebakaran tersebut. Namun dia membenarkan adanya keterangan dari beberapa saksi terkait yang menyebut mendengar suara ledakan.
"Dari saksi mendengar ada ledakan. Kemudian kami juga seimbangkan dengan saksi lain, memang ada alat kompresor di lantai basemnet. Tapi, apakah itu menjadi penyebab kebakaran atau belum, nanti kita akan menunggu pemeriksaan di laboraturoum forrnsik," pungkasnya.