Apalagi Megawati itu sampai mengeluarkan dokumen itu, biasanya itu kan internal saja atau petinggi partai.
"Bagi saya ini simbol keseriusan bahwa dari pihak PDIP itu mengamati sekali dan sangat berharap bahwa MK akan bisa memberikan keputusan yang dianggap adil. Kita juga tidak semata-mata memandang Bu Mega sebagai ketua umum partai tapi salah satu tokoh politik seperti jadi salah satu penasehat presiden, negarawan dan pernah menjadi presiden juga," terang dia.
Baca Juga:
Pihak Istana Ungkap Jokowi Akan Bertemu Megawati di Acara Halal Bihalal
Sri Hastjarjo tidak menyebut apakah itu waktunya tepat atau tidak tepat. Tapi menilai bahwa itu adanya kecemasan atau kekhawatiran MK tidak menghasilkan keputusan yang diharapkan.
"Saya tidak mengatakan apakah waktunya tepat atau tidak tepat ya. Memang itu berati, saya baca ada kecemasan dan kekhawatiran, mungkin itu semacam mengingatkan sebenarnya kepada MK supaya betul-betul setia dengan marwahnya tidak dipengaruhi kepentingan siapapun," sambungnya.
Sri Hastjarjo mengaku belum pernah tahu ada yang mengajukan dokumen Amicus Curiae ke MK.
"Itu dalam kasus-kasus pemilu sampai sekarang belum pernah ada sampai segitunya," pungkas dia.
Kontributor : Ari Welianto