Suara.com - Pasca mudik lebaran 2024, para pemudik yang akan membawa serta keluarga dan rekan untuk mencoba peruntungan dengan bekerja di kota Jakarta. Namun, pekerjaan apa yang bakal diincar oleh para pendatang ini?
Menurut pengamat tata kota dari Universitas Trisakti Yayat Supriatna, profesi ojok online atau ojol besar kemungkinan jadi incaran para pendatang di Jakarta.
Menurut Yayat, pekerjaan informal seperti ojok online ini tidak membutuhkan kemampuan tertentu lantaran hanya bermodalkan ponsel dan sepeda motor.
Baca juga:
Baca Juga: Heru Budi Pastikan Pembayaran Lahan Normalisasi Ciliwung Tinggal Tunggu Verifikasi BPN
Terkait latar pendidikan, menurut dia rata-rata pengemudi ojek daring memiliki pengalaman pernah mengenyam bangku SMA sehingga pekerjaan ini terbilang menggiurkan bagi para pendatang.
Terlebih, Jakarta sebagai kota metropolitan tentu membutuhkan beragam moda transportasi untuk memudahkan mobilitas masyarakat berpindah lokasi.
"Ojek di mana-mana yang paling gampang, sama layanan pengiriman barang secara instan," jelasnya dikutip dari Antara.
Selain itu, dia menambahkan adanya persaingan mendapatkan pekerjaan di Jakarta turut membuat masyarakat yang berasal dari keluarga pra sejahtera kurang mampu bersaing.
Baca juga:
Dia menilai alasan masyarakat yang memilih bekerja informal di Jakarta lantaran tidak memiliki latar belakang pendidikan maupun pengalaman tertentu.
Baca Juga: Ridwan Kamil Kandidat Kuat Maju Pilkada DKI, PKS Ingatkan Jakarta Butuh Orang Qualified
"Nah itu menjadi sebuah peluang kerja di Jakarta itu makin sangat terbatas karena potensi pencari kerja Jakarta juga tinggi," ujarnya.
Tren jumlah pendatang baru usai Lebaran atau arus balik adalah naik turun selama empat tahun terakhir, yaitu pada 2020 sebanyak 24.043 orang. Lalu 2021 sebanyak 20.046 orang, tahun 2022 sebanyak 27.478 orang dan 2023 sebanyak 25.918 orang.
Bahkan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil DKI Jakarta mulai pendatang baru yang masuk ke Jakarta usai Idul Fitri 1445 Hijriah hingga pertengahan Mei 2024 atau sekitar satu bulan.
"Dinas Dukcapil itu dasar pelayanan dan pendataan berdasarkan laporan," kata Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta Budi Awaludin.