Suara.com - Pierre W.G Abraham alias PWGA (52), pengemudi Toyota Fortuner arogan berpelat nomor dinas TNI palsu tertunduk lesu saat digiring penyidik menggunakan baju tahan dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (18/4/2024).
Pantauan Suara.com tak ada sepatah kata yang terucap dari pria lanjut usia tersebut. Mengenakan baju tahanan oranye dengan wajah ditutupi masker Pierre terus menundukkan kepala selama penyidik menjelaskan terkait kronologi kasus ini.
Baca Juga:
Baca Juga: Pengemudi Fortuner Arogan Buang Pelat Nomor Dinas TNI Palsu ke Sungai di Lembang Usai Kasusnya Viral
Ngaku Adik Jenderal, Nasib Terbaru Sopir Fortuner yang Arogan usai Resmi Ditahan Polisi
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra mengatakan Pierre telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. Penyidik menjerat yang bersangkutan dengan Pasal 263 KUHP tentang pemalsuan.
"Diancam dengan hukuman penjara selama 6 tahun," kata Wira.
Dalam kesempatan itu, Wira kembali menegaskan bahwa Pierre bukan merupakan anggota TNI. Adapun pelat nomor dinas TNI palsu yang dipergunakan menurutnya berasal dari salah satu kerabatnya.
Baca Juga:
Terkuak! Pengemudi Fortuner Arogan Dapat Pelat Dinas TNI Palsu Dari Kakaknya Pensiunan Kowad
"Pelaku bukan merupakan anggota TNI dan pelat tersebut adalah milik kerabatnya atau keluarganya," ungkapnya.
Ngaku Adik Jenderal TNI
Sebelumnya Kanit 2 Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Anggi Fauzi Hasibuan mengungkap bahwa pelat dinas TNI palsu 84337-00 diperoleh Pierre dari kakaknya yang merupakan Purnawirawan Korps Wanita TNI Angkatan Darat (Kowad). Diduga kakak daripada Pierre ini berinisial Brigjen (Purn) TA.
"Kakaknya itu pada saat masih aktif sampai dengan pensiun diberikan lah pelat nomor dinas itu," kata Anggi kepada wartawan, Rabu (17/4/2024).
Baca Juga:
Resmi Tersangka, Pengemudi Fortuner Arogan Ngaku Adik Jenderal Ditahan Di Rutan Polda Metro Jaya
Usai Viral, Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Nomor TNI Palsu Sempat Ngumpet di Rumah Saudara
Pelat nomor dinas TNI itu, kata Anggi, aktif terdaftar atas nama TA hingga 2018. Selanjutnya pada 2019 dilakukan pemutihan hingga akhirnya aktif kembali atas nama Marsda TNI (Purn) Prof. Dr. Ir. Asep Adang Supriyadi yang merupakan Guru Besar di Universitas Pertahanan Republik Indonesia.
"Tahun 2020 Pak Asep Adang ini dosen di Unhan diberikan dia nomor dinas oleh mabes TNI dengan nama Pak Asep tersebut serta jenis kendaraan yang berbeda," jelas Anggi.
Berkenaan dengan motif Pierre menggunakan pelat dinas TNI palsu, Anggi menyebut dari hasil pemeriksaan alasannya untuk menghindari kebijakan ganjil genap atau gage.
"Pada ganjil genap, dia baru pake gunakan. Pada saat tanggal genap dia menggunakan plat nomor dinas tersebut tapi dengan syarat harus izin dulu ke kakaknya," pungkasnya.