PBNU Soal Perang Israel Vs Iran: Kalau Tidak Dihentikan, yang Lain Pasti Ikut-ikutan

Kamis, 18 April 2024 | 14:20 WIB
PBNU Soal Perang Israel Vs Iran: Kalau Tidak Dihentikan, yang Lain Pasti Ikut-ikutan
Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf. [Suara.com/Rakha]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya merepons konflik bersenjata yang terjadi antara Israel versus Iran.

Gus Yahya mengatakan bahwa PBNU bersama pemerintah sudah meminta agar dilakukan gencatan senjata dalam waktu dekat.

"NU sama dengan pemerintah RI menuntut, mendesak gencatan senjata segera, mendesak dihentikannya kekerasan segera saat ini juga," ujar Gus Yahya di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (18/4/2024).

Gus Yahya berpandangan bahwa Perang Israel dengan Iran dimulai dari konflik antara Israel versus Palestina, khususnya yang terjadi di Gaza. Setelahnya, banyak negara yang malah terlibat dalam konflik tersebut.

"Kita tahu bahwa ini mulainya dari di Gaza antara Israel dengan para pejuang Palestina yang menuntut hak di sana, karena berkepanjangan. Lalu lama-lama ada dari Yaman terlibat, kemudian sekarang dari Iran terlibat dan seterusnya," ucap Gus Yahya.

Gus Yahya menerangkan bahwa konflik dibiarkan maka akan menyebar semakin luas. Ia mewanti-wanti negara lain terlibat di konflik Israel vs Iran.

"Karena ini sudah jadi seperti hukum alam kalau konflik dibiarkan, pasti meluas. Jadi ini bukan Syiah atau Sunni. Ini soal konsekuensi dari konflik yang berkepanjangan itu pasti meluas," ungkap Gus Yahya.

"Habis ini, kalau tidak segera dihentikan, setop begitu saja, ini yang lain pasti akan ikut-ikutan," katanya.

Serangan Iran

Baca Juga: Presiden Putin Apresiasi Serangan Iran ke Israel: Cara Terbaik Menghukum Agresor

Sebagai informasi, serangan balasan Iran terhadap Israel dilancarkan pada Sabtu (13/4/2024) malam waktu setempat. Puluhan drone dan rudal Iran menargetkan sejumlah titik di wilayah Israel.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI