Suara.com - Serangan ratusan drone yang dilakukan Iran ke wilayah Israel pada Sabtu (13/4/2024) malam lalu mendapat apresiasi dari Presiden Rusia Vladimir Putin.
Putin menganggap bahwa serangan yang dilakukan 'Negeri para Mullah' tersebut sebagai reaksi atas Israel yang merudal Gedung Konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April 2024 lalu hingga mengakibatkan sejumlah petinggi militernya wafat.
Melansir dari Kantor Berita Iran, IRNA, Putin menggambarkan langkah yang dilakukan Iran sebagai cara terbaik menghukum agresor dan menunjukan rasionalitas pemimpin Iran.
Pernyataan Putin tersebut disampaikan langsung melalui sambungan telepon kepada Presiden Iran Ebrahim Raisi, Selasa (16/4/2024). Kepada Putin, Raisi mengapresiasi dukungan Rusia kepada Iran.
Baca Juga: Timur Tengah Makin Memanas, Putin Telepon Presiden Iran Bahas Serangan Israel
Raisi menyatakan bahwa serangan negara zionis itu terhadap misi diplomatik Iran merupakan pelanggaran terbuka terhadap peraturan internasional. Bahkan, termasuk Konvensi Wina dan juga merupakan ancaman serius terhadap perdamaian global.
Lebih lanjut, ia juga menyayangkan kelambanan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) serta organisasi internasional lainnya dalam menangani agresi tersebut.
Lantaran itu, Presiden Raisi mengklaim bahwa serangan balik Iran terjadi sesuai dengan Pasal 51 Piagam PBB sebagai tindakan pertahanan diri.
Iran sendiri menegaskan telah menyiapkan diri bila ada tindakan lanjutan dari Israel yang menyentuh kepentingan Iran dengan skala kekuatan yang lebih besar lagi.
Putin kembali menekankan bahwa operasi Iran melawan Israel terjadi setelah Dewan Keamanan PBB tidak bertindak. Sehingga menurut Putin menjadi cara terbaik menghukum agresor.
Baca Juga: Situs Nuklir Iran Dikhawatirkan Jadi Sasaran Balas Dendam Israel
Bagi Putin, Iran merupakan salah satu pilar utama dan keamanan di kawasan Timur Tengah.