Suara.com - Hujan lebat yang melanda Uni Emirat Arab pada Selasa (16/4/2024) waktu setempat dianggap menjadi badai yang terburuk dalam catatan sejarah negara setempat. Dubai menjadi salah satu wilayah yang paling terdampak hujan tersebut.
Tidak sampai 24 jam, air meninggi dan membanjiri sejumlah akses jalanan kota, termasuk Bandara Internasional Dubai yang berubah seperti pesisir pantai.
Melansir Twitter, @chatwithcharles terlihat salah satu pesawat yang tengah berpindah lokasi terpaksa mematalkan penerbangan. Sejumlah kendaraan pengangkut juga terlihat tergenang dengan volume air yang sangat tinggi.
Pihak bandara juga terpaksa menghentikan aktivitas dan meminta penumpang tetap bersabar untuk tetap menunggu pemberitahuan dari pihak maskapai.
Baca Juga:
Kekayaan Pendeta Gilbert Lumoindong yang Ledek Zakat Umat Islam, Pendapatan 30 Kali UMR Jakarta?
Berapa Harga Rumah Joglo Anies Baswedan? Kini Pendopo dan Genteng Terancam Diambil Pemda
"Recovery memakan waktu. Kami berterima kasih atas kesabaran dan pengertian Anda untuk kami dalam menyelesaikan tantangan saat ini," tulis pihak bandara di media sosial X atau Twitter.
Tak hanya di bandara sejumlah jalanan kota juga tergenang air akibat badai yang tak kunjung reda. Imbasnya beberapa kendaraan mewah juga terdampar di tengah jalan ditinggalkan oleh pemiliknya.
Mengutip Associated Press (AP), Rabu akibat bencana alam tesebut sebanyak 18 orang yang berada di wilayah Oman, dilaporkan meninggal dunia. Beberapa orang juga dikabarkan hilang.
Beberapa warga yang merasakan dampak hujan dan banjir di Dubai juga mengaku kesulitan dalam bepergian. Nyaris taksi tidak mau mengangkut penumpang dalam kondisi yang terjadi saat ini.
"Anda tak bisa mendapatkan taksi, ada orang yang tidur di Stasiun Metro bahkan ada yang tidur di bandara," kata pria yang diwawancarai media setempat.
Selain itu akibat hujan deras tersebut beberapa sekolah di Arab juga ditutup seementara. Pegawai pemerintah juga diperintahkan untuk bekerja secara WFH. Pasalnya beberapa wilayah di Arab juga sudah tergenang banjir.
Di sisi lain, para personel termasuk petugas polisi hanya bisa melintasi jalan-jalan yang tergenang banjir dengan menyinari jalan dengan lampu darurat.
Hujan tersebut juga diketahui mengganggun pandangan masyarakat, meski hari masih siang. Bahkan kilat juga beberapa kali menyambar ujung gedung Burj Khalifa, gedung tertinggi yang ada di dunia.