Bobon Santoso: Kita Harus Minta Maaf kepada Masyarakat Papua

Bella Suara.Com
Selasa, 16 April 2024 | 20:18 WIB
Bobon Santoso: Kita Harus Minta Maaf kepada Masyarakat Papua
Bobon Santoso saat masak besar dan berbagi makanan di Papua. (Tangkapan Layar/Instagram Bobon Santoso)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bobon Santoso akhir-akhir ini memiliki perhatian khusus terhadap masyarakat Papua. Sebagaimana diketahui, Bobon telah beberapa kali melakukan kegiatan masak besar untuk masyarakat di Papua.

Perjalanan Bobon mengunjungi daerah-daerah pelosok di Papua dan berinteraksi langsung dengan masyarakat di sana membuatnya memiliki sudut pandang tersendiri terhadap pulau yang memiliki julukan Surga Kecil itu.

Menurut Bobon, pemerintah dan masyarakat Indonesia wajib meminta maaf kepada masyarakat Papua. Pasalnya, Bobon menilai kehidupan masyarakat Papua jauh tertinggal dari daerah-daerah lain yang ada di Indonesia.

"Sebenarnya kita, pemerintah, termasuk rakyat Indonesia itu harus minta maaf kepada rakyat Papua, karena sampai sekarang kesetaraan sosial, ekonomi, semuanya kesetaraan untuk seperti kita di pulau jawa dan pulau-pulau lainnya itu tidak ada sama sekali di Papua," kata Bobon menahan tangis dikutip suara.com dari tayangan YouTube Deddy Corbuzier, Selasa (16/4/24).

Baca Juga: Leluconnya dengan Saipul Jamil Ramai Dikecam, Ivan Gunawan Sentil Tamu yang Bikin Viral

Bahkan, Bobon menilai tidak ada kesetaraan sama sekali untuk Papua jika dibandingkan dengan Pulau Jawa. Dirinya kembali menekankan bahwa pemerintah dan masyarakat di luar Papua harus meminta maaf jika masih menganggap Papua bagian dari Indonesia.

"Di Papua itu tertinggal mungkin 50 tahun dibandingin kita di pulau jawa ini om ded. Jadi kesetaraan itu tidak ada. Kita semua harus minta maaf kepada rakyat Papua. Kalau memang kita mau bernegara dan merah putih masih tertancap di sana," katanya pula.

Bobon juga menuntut pihak terkait untuk mengakui bahwa masyarakat Papua hingga saat ini belum mendapatkan keadilan sosial.

"Kalau kita sekarang melihat di Papua kotanya bagus, masyarakatnya seneng, mungkin itu di kota-kota tertentu aja di Papua, seperti Sorong, Jaya Pura, atau di Merauke," katanya.

"Tapi kalau misalnya kita dari kota itu satu jam dua jam ke pinggirannya aja, kita sudah bisa lihat perbedaan signifikan di sana," ungkapnya lagi.

Baca Juga: Ditempa Deddy Corbuzier, Bentuk Tubuh Nada Tarina Putri Berotot Bikin Shock Warganet

mudji
Wellehhh wong-wong, sampyan itu ya aneh. Mayoritas rakyat kita itu sayang kepada saudara-saudara kita OAP. Tetapi masih ada oknum OAP sendiri yang berkhianat. Misal OAP yang sudah pinter dan punya pengaruh jabatan sebagai pimpinan ternyata tega mengkorup dana yang seharusnya untuk membangun demi kesejahteraan rakyat Papua. Misal, mereka yang sudah pinter mampu kuliah menuntut ilmu, beberapa oknum mahasiswanya malah menjadi provokator yang jadi simpatisan OPM dengan demo-demo. Misal lagi, yang sudah pinter berbakat militer malah meneror OAP untuk diajak makar melawan pemerintah yang sah. Yang miris mereka membunuh guru, perawat dan paramedis juga TNI Polri. Juga para pekerja yang membantu terwujudnya pembangunan kesejahteraan warga Papua. Pertanyaannya, kok ringan sekali sampyan ngomong seperti itu. Apa yang dikerjakan di Papua adalah nilai-nilai permintaan maaf yang diwujudkan ikhtiar apa yang dikerjakan dan ironisnya mendapatkan sikap kontradiksi dari oknum OAP sendiri. Yok apa Lek Bon komenmu?
1 komentar disini >

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI