Lakukan Puasa Syawal Enam Hari Tak Berurutan, Bolehkah?

Eko Faizin Suara.Com
Selasa, 16 April 2024 | 17:07 WIB
Lakukan Puasa Syawal Enam Hari Tak Berurutan, Bolehkah?
Ilustrasi puasa Syawal. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Umat Islam memasuki bulan Syawal setelah menjalani ibadah puasa Ramadan satu bulan penuh. Pada bulan Syawal juga dianjurkan melakukan puasa selama 6 hari.

Rasulullah dalam salah satu hadisnya menyatakan pahala puasa sunah Syawal selama enam hari sama halnya dengan pahala puasa selama satu tahun. 

Karena keutamaan itu, umat Islam tak sedikit yang antusias melaksanakan puasa sunah Syawal sebanyak enam hari.

Namun dalam praktiknya, kadang tidak selalu berurutan, melainkan dilakukan secara terpisah. Misalkan tanggal 2 Syawal berpuasa, keesokan harinya tidak lagi berpuasa, kemudian dilanjutkan di hari-hari berikutnya. 

Mengutip laman NUOnline, praktik ini dalam pandangan ulama tidaklah salah. Namun yang paling utama, puasa Syawal dikerjakan secara berurutan. 

Lantas bagaimana hukum dan keutamaan puasa Syawal jika tak dilakukan berurutan?

Pengajar Pondok Pesantren Al-Hikmah Darussalam Durjan Kokop, Bangkalan, Jawa Timur, Ustaz Sunnatullah menjelaskan bahwa puasa sunah Syawal tidak harus dilakukan secara tersambung. Hal itu sesuai pendapat Sayyid Abdullah Al-Hadrami.

Dalam penjelasannya, Sunnatullah menyampaikan jika enam hari puasa sunah Syawal boleh dikerjakan secara terpisah-pisah sepanjang masih berada dalam bulan Syawal. 

"Apakah disyaratkan dalam puasa Syawal untuk terus-menerus? Jawaban: sesungguhnya tidak disyaratkan dalam puasa Syawal untuk terus-menerus, dan cukup bagimu untuk puasa enam hari dari bulan Syawal sekalipun terpisah-pisah, sepanjang semua puasa tersebut dilakukan di dalam bulan ini (Syawal)," demikian pendapat Sayyid Abdullah al-Hadrami yang dikutip Ustaz Sunnatullah.

Dengan demikian, praktik umat Islam yang melaksanakan puasa Syawal secara terpisah masih dibenarkan. Kendati demikian, Ustaz Sunnatullah menuturkan bahwa yang lebih utama adalah dilakukan terus-menerus tanpa dipisah-pisah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI