Suara.com - Baru-baru ini mantan Deputi II Kepala Staf Kepresidenan di Kantor Staf Presiden Yanuar Nugroho dibuat geram ketika membaca berita terkait Dekan Unas Kumba Digdowiseiso yang dituding melakukan plagiarisme berat.
Diketahui Dekan Faklutas Ekonomi dan Bisnis Universitas Nasional atau UNAS, Kumba Digdowiseiso dilaporkan melakukan plagiarisme berat dalam publikasi ilmiah yag terbit di Journal of Social Science pada 2024.
Hal itu seperti dipublikasikan oleh Retraction Watch, dimana mereka menuliskan laporan bahwa Kumba Digdowiseiso mencatut nama asisten profesor keuangan Universiti Malaysia Terengganu Safwan Mohd Nor.
Yang bersangkutan ketika dikonfirmasi merasa tak mengenal sosok Kumba yang mencatut namanya.
Sementara itu nama Safwan tertulis di empat publikasi ilmiah yang tidak diindeks Web of Science milik Clarivate.
"Sepertinya ini seperti jurnal penipuan atau predator," ujar Safwan.
Terdapat 24 staf di Universiti Malaysia Terengganu yang dicatut dalam publikasi ilmiah Kumba.
Berita tersebut pun membuat Yanuar Nugroho geram.
"Ya beginilah hasil dari kombinasi remuknya sistem dan liciknya individu. Sistemnya menuntut publikasi sebanyak-banyaknya demi angka kredit tanpa peduli kualitas individunya mau gampangnya dan serakah. reformasi sektor riset dan pendidikan tinggi itu harus!" tegasnya.
Baca Juga: Cara Mudah Cek Plagiarisme di Google Docs, Bye-bye Plagiat!
Sikap UNAS atas Munculnya Dugaan Plagiarisme Berat