Suara.com - Berselang tiga hari dari tragedi penusukan di mal, Australia kembali dihebohkan dengan aksi brutal seorang remaja di gereja Asyur di Sydney.
Ia menusuk seorang uskup yang memicu bentrokan antara polisi dan jemaat, pada Senin, 15 April. Uskup Mar Mari Emmanuel menjadi salah satu dari sedikitnya empat orang yang terluka dalam serangan tersebut.
Aksi penikaman itupun terlihat saat kebaktian yang disiarkan secara langsung. Rekaman video menunjukkan seorang laki-laki menerjang ke arah Uskup Emmanuel dengan sebilah pisau saat sedang berkhutbah.
Baca juga:
Diduga Cemburu Buta, Suami Tembak Istri Saat Tunggu Rombongan Umroh di Bandara
Tragedi Kecelakaan Kereta Gantung di Turki: 1 Tewas, Puluhan Wisatawan Terjebak Berjam-jam di Kabin
Kepolisian Australia menyebut bahwa serangan ini merupakan aksi terorisme yang dimotivasi oleh dugaan ekstremisme agama.
"Kami yakin ada unsur-unsur ekstremisme bermotif agama," kata Komisaris Polisi negara bagian New South Wales, Karen Webb, dalam sebuah konferensi pers, dikutip dari Asiaone.
Polisi tangkap pelaku
Polisi menangkap pelaku yang masih remaja di tempat kejadian dan meyakini bahwa dia bertindak sendirian.
Aksi ini juga menyebabkan kekacauan yang memicu kemarahan jemaat gereja yang bentrok dengan polisi di luar gereja. Mereka menuntut penyerang diserahkan kepada mereka.
Akibat kejadian ini, sekitar 30 orang dirawat karena luka-luka akibat bentrokan, dan beberapa polisi dan kendaraan rusak.
Sebelumnya, tiga hari yang lalu penikaman juga terjadi di sebuah mal tepi pantai di Bondi, Australia. Tragedi itu menewaskan enam orang dan melukai 12 lainnya.
Perdana Menteri New South Wales, Chris Minns, menyerukan masyarakat untuk tidak main hakim sendiri dan memperingatkan akan konsekuensi hukum bagi mereka yang melakukan kekerasan.