Suara.com - Panglima Militer Israel Jenderal Herzi Halevi berjanji tidak akan tinggal diam usai negara zionis itu dibombardir ratusan rudal dan drone Iran yang dilancarkan pada Sabtu (13/4/2024) malam lalu.
Dalam pidatonya pada Senin (15/4/2024) di Pangkalan Militer Nevatim, wilayah yang jadi target serangan drone dan rudal Iran, Herzi menyatakan bakal merespons serangan Iran tersebut.
"Peluncuran begitu banyak rudal (Iran), rudal jelajah, dan UAV ke wilayah Negara Israel akan ditanggapi," katanya seperti dikutip Alarabiya, Selasa (16/4/2024).
Hal serupa juga disampaikan Juru Bicara Militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari. Ia menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan apa saja untuk melindungi Israel.
Baca Juga: Iran Bombardir Israel dan Ancaman Perang Dunia Ketiga, Pernah Diramal Warga Bekasi?
"Kami akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk melindungi Negara Israel," ucapnya.
Tak hanya itu, ia juga mensyaratkan bahwa Israel akan melakukan serangan balasan usai dibombardir Iran oleh ratusan drone dan rudal di Sabtu malam lalu. Meski begitu, ia tidak mengungkapkan waktu 'balas dendam' tersebut.
"Dan kami akan melakukannya pada kesempatan dan waktu yang kami pilih."
Sertidaknya, Iran meluncurkan 300 drone dan rudal yang mengarah ke Israel pada Sabtu (13/4/2024) malam lalu.
Serangan itu sebagai bentuk pembalasan terhadap Israel yang menyerang Kedutaan Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April 2024 silam.
Baca Juga: Luncurkan Ratusan Drone dan Rudal ke Israel, Berapa Anggaran Militer Iran?
Hagari sendiri mengatakan bahwa serangan terhadap Kedutaan Iran di Damaskus ditujukan kepada pihak yang terlibat dalam 'terorisme terhadap Israel.'
Komentar Hagari tersebut menjadi pernyataan resmi pertamanya terkait serangan di Kedutaan Iran.
"Sepengetahuan saya, mereka yang terbunuh di Damaskus adalah anggota Pasukan Quds. Mereka adalah orang-orang yang terlibat dalam terorisme melawan Negara Israel," katanya.
Hagari mengemukakan bahwa serangan terhadap Kedutaan di Irak hanya menewaskan Anggota Hizbullah dan 'agen teroris'.
"Sejauh yang saya tahu, tidak ada satu pun diplomat di sana. Saya tidak tahu ada warga sipil yang tewas dalam serangan ini," katanya.