Suara.com - Siomay, jajanan kaki lima yang familiar di Indonesia dinobatkan sebagai dumpling terenak di dunia oleh situs pakar makanan ternama, Taste Atlas.
Siomay berhasil mengalahkan hidangan populer seperti kuotie dari China dan gyoza dari Jepang, siomay membuktikan kelezatannya yang tak perlu diragukan lagi.
Penghargaan dari Taste Atlas semakin mempertegas keistimewaan siomay.
Situs "pakar makanan" ini merekomendasikan makanan terenak di dunia berdasarkan penilaian dan uji objektif.
Dinobatkan sebagai dumpling terenak di dunia menjadi bukti nyata bahwa siomay adalah hidangan istimewa yang patut dibanggakan.
Baca juga:
Ngeri! Pendeta dan Tiga Orang Ditikam
Pria Singapura Dipukuli dan Dijambak Usai Potret Pria Lain Saat Kencing di Toilet Sentosa
Siomay dikenal dengan makanan bercita rasa gurih dan tekstur padat dari perpaduan ikan, ayam, atau udang cincang yang dibungkus adonan tipis menjadi ciri khas siomay.
Variasi isiannya pun tak kalah menarik, mulai dari telur, kentang, kubis, tahu, hingga pare, memberikan tekstur dan rasa yang lebih kaya.
Kelezatan siomay semakin sempurna dengan siraman saus kacang pedas manis yang khas.
Siomay bukan hanya lezat, tapi juga mudah ditemukan dan harganya terjangkau. Tak heran, jajanan ini menjadi favorit banyak orang, dinikmati sebagai camilan ataupun hidangan utama.
Asal Mula Siomay
Siomay, meskipun terkenal sebagai jajanan khas Indonesia, sebenarnya berasal dari Tiongkok, tepatnya dari Mongolia Dalam.
Dalam bahasa Mandarin, siomay disebut shaomai, dalam bahasa Kanton disebut siu mai, sedangkan dalam dialek Beijing, disebut shaomai.