Tewaskan 3 Anak dan 4 Cucu Pimpinan Hamas, PA 212 Kutuk Serangan Israel

Minggu, 14 April 2024 | 21:20 WIB
Tewaskan 3 Anak dan 4 Cucu Pimpinan Hamas, PA 212 Kutuk Serangan Israel
Seorang wanita menggendong seorang gadis bereaksi setelah serangan udara Israel menghantam lingkungan Ridwan di Kota Gaza, Gaza pada 23 Oktober 2023. (ANTARA/Ali Jadallah / Anadolu/pri.)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak 3 orang anak dan 4 cucu dari Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniya, tewas akibat serangan udara Israel yang dilancarkan pada perayaan Idul Fitri, Rabu (10/4/2024).

Dewan Tanfidzi Nasional Persaudaraan Alumni (DTN PA 212) mengutuk keras atas serangan Israel terhadap serangan tersebut.

Baca Juga:

Dibantu AS, Israel Klaim Berhasil Hentikan 99 Persen Serangan Drone dan Rudal Iran

Baca Juga: Cak Imin Masih Lebaran Idul Fitri Tetiba Ditanya Serangan Iran ke Israel

Ketua Umum DTN PA 212, Ahmad Sobri Lubis mengatakan, kekejiaan Israel yang telah membumihanguskan serta melakukan gerakan genosida terhadap warga Palestina merupakan tindakan nyata Israel tidak berhak mendapatkan penghormatan apapun.

“Baik berupa komunikasi sosial politik apalagi hubungan dagang dan hubungan diplomatik, adalah merupakan sebuah pengkhianatan terhadap kemanusiaan,” tulis Ahmad dalam keterangan tertulisnya, dikutip Minggu (14/4/2024).

Meski korban jiwa terus berjatuhan akibat ulah tentara zionis Israel, kata Ahmad, pihaknya bakal terus mendukung perjuangan bansa Palestina.

“Melalui cara bantuan kemanusian, tetap melakukan boikot terhadap seluruh produk yang terafilisasi dan terkoneksi dengan zionis Israel,” ucapnya.

“Serta selalu mendoakan kemenangan perjuangan saudara-saudara kita di Palestina serta pembebasan masjid Al-Aqsha,” tambahnya.

Baca Juga: Cegah Perang Dunia Ketiga, Pengamat: Dorong Oposisi Israel Turunkan PM Netanyahu

Baca Juga:

Tentara Israel Tangkap 50 Warga Palestina di Tepi Barat Selama Idul Fitri 2024

Ahmad juga mengaku simpatik terhadap ketegaran hari dari Ismail, sebabnya, meski telah ditinggalkan orang terkasih di hari raya, dirinya masih tetap meneruskan perjuangan.

“Contoh nyata dari sikap seorang pemimpin yang terus berada di garis perjuangan dan terus ikut bersama merasakan ujian di tengah-tengah rakyat Palestina,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI