Saling Psywar Usai Pilpres, Ini Riwayat Pendidikan Gibran vs Hasto Kristiyanto, Mentereng Siapa?

Minggu, 14 April 2024 | 19:26 WIB
Saling Psywar Usai Pilpres, Ini Riwayat Pendidikan Gibran vs Hasto Kristiyanto, Mentereng Siapa?
Gibran Rakabuming Raka dan Hasto Kristiyanto. [Kolase]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto gencar melontarkan beragam sindiran dan kritikan kepada cawapres Gibran Rakabuming Raka usai Pilpres 2024.

Hasto bahlan blak-blakan mengaku partai berlambang banteng moncong putih itu khilaf mencalonkan Gibran sebagai Wali Kota Solo 2020 silam.

Belum cukup, politisi berusia 57 tahun itu bahkan mengibaratkan putra sulung Presiden Jokowi seperti sopir truk dalam peristiwa kecelakaan lalu lintas tol Halim.

Baca Juga:

Baca Juga: Analis: Bukan Karena Sosok Hasto, Pertemuan dengan Jokowi Justru Tergantung Kehendak Megawati

Sebut Semua Berteman Usai Ditawari Gibran Masuk Pemerintahan, Ganjar Melunak?

Gibran Akui Petinggi dari PDIP Sudah Beri Ucapan Selamat: Tapi Mereka Malu-malu

"Karena kedewasaan di dalam mengemban jabatan-jabatan tertentu, untuk sopir truk aja itu berbahaya, apalagi kaitannya dengan mengelola suatu negara sebesar Indonesia dengan problematika yang sangat kompleks," kata Hasto di acara diskusi bertajuk 'Sing Waras Sing Menang', Sabtu (30/3/2024) silam.

Sementara Gibran pun 'membalas' serangan itu dengan santai. Bahkan dia hanya mengucapkan terima kasih dan menyebut Sekjen PDIP paling oke.

"Mohon maaf Pak Hasto. Terima kasih, Pak Hasto paling oke," ujar Gibran di Solo.

Baca Juga: Ajak Jan Ethes Sholat Berjemaah Bareng Warga, Gibran Malah Kena Skakmat: Kalau Ortu Paham Agama...

Berikut ini riwayat pendidikan keduanya:

Hasto tercatat sebagai alumni dari SD Gentan Yogyakarta tahun 1979. Ia kemudian melanjutkan pendidikan sekolah menegah atas di SMP Negeri Gentan Yogyakarta pada 1979, dan lulus tahun 1982.

Pasca lulus SMP, Hasto bersekolah di salah satu sekolah swasta terbaik di Yogyakarta saat itu, yaitu SMA Kolese De Britto Yogyakarta.

Hasto kemudian mengambil S1 di Universitas Gadjah Mada tahun 1985. Di salah satu perguruan tinggi top Indonesia itu, Hasto mengambil jurusan Teknik Kimia dan berhasil lulus pada tahun 1991.

Usai meraih gelar sarjananya, Hasto meniti karier sebagai seorang insinyur. Ia memulai karier di BUMN PT. Rekayasa Industri sebagai UOA Precommissioning/Commissioning Engineer.

Sosoknya sempat melanjutkan pendidikan S2 pada 2000. Kala itu, Hasto mengambil gelar magister manajemen di STIE Prasetya Mulya Business School, Jakarta. Sejak saat itu, ia pun mengabdikan diri sebagai politikus.

Baca Juga:

Surya Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, Perjalanan AMIN di Pilpres 2024 Resmi Selesai?

Momen Borong Cilok di Masjid Sheikh Zayed, Gibran: Kamu Pendukungnya Ganjar, Berati Tak Borong

Sementara Gibran mengawali pendidikan dasar di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 16 Mangkubumen Kidul dan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Surakarta.

Setelah itu, dia pindah ke Singapura untuk melanjutkan SMA di Orchid Park Secondary School. Menurut laman resmi, Orchid Park Secondary School adalah sekolah yang unggul dan fokus dalam bidang seni visual, pertunjukan, dan kepemimpinan pemuda di masyarakat.

Setelah lulus SMA, Gibran melanjutkan pendidikan perguruan tinggi di Singapura, di Management Development Institute of Singapore (MDIS) dan lulus pada 2007. Kemudian, Gibran kembali melanjutkan studinya ke program Insearch di University of Technology, Sydney, Australia dan lulus pada 2010.

Tedjo
Hasto tidak ber etika, hadti yang tua bangka kog buat seteru dengan anak muda yang tidak mengherani kelakuan hasto. Boby belum ada niatan daftar calon gubernur provinsi mana aja dan dari partai apa saja. Hasto bikin malu seperti cacing kepanasan, cuap cuap ketakan untuk sumut hasto tidak Terima boby. Padahal boby tiap hari diminta golkar untuk calon gubernur sumut. Hadto pikir boby via hasto pasti menang berarti siapapun yang diajukan hasto pasti kalah. Contoh ganjar sudah kalah. Mudahan setelah kalah rambut ganjar jadi hitam. Padahal jokowi sudah dukung ganjar. Karena semakin hadyo merepet elektabilitas ganjar turun terus, untung tidak nol.
1 komentar disini >

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI