Suara.com - Sekjend PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan partainya sudah mulai menjaring nama-nama calon kepala daerah yang akan diusung pada Pilkada Serentak 2024.
Namun, di Sumatera Utara, nama Bobby Nasution tidak boleh ikut mendaftar lewat partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri tersebut.
"Sudah ada pendaftaran-pendaftaran di daerah-daerah. Sumatera Utara kemarin sudah melaporkan, semua boleh mendaftar, kecuali Mas Bobby, itu usulan dari bawah," kata Hasto.
Reaksi pun bermunculan. Seperti relawan Bobby yang jelas-jelas akan terus mendukung langkah politik Bobby walaupun tanpa PDIP.
"Dengan atau tanpa PDIP relawan akan mendukung satu komando untuk Bobby Nasution," ucap salah satu relawan, Minggu (14/4/2024).
Pengamat Politik asal USU, Indra Fauzan juga ikut berkomentar. Dirinya menilai Pilpres 2024 menjadi pukulan telak bagi PDIP.
"Efek Pilpres kemarin jelas jadi pukulan telak bagi PDIP. Jadi apapun yang berhubungan dengan keluarga Jokowi jadi musuh bersama," ungkap Indra.
"Kalau menutup diri dari Bobby, PDIP harus punya kader internal yang bisa mengimbangi figur Bobby," sambungnya.
Namun disayangkan, untuk Pilgub Sumut dan Pilkada Medan partai berlambang banteng bermoncong putih itu kerap kesulitan menang.
"Dalam beberapa edisi Pilgubsu dan Pilkada Medan, PDIP sulit menang. Kalau melepas Bobby, mereka harus kerja keras menemukan kader yang figurnya bisa mengimbangi sosok menantu presiden Jokowi itu," cetus Indra.
Sosok Bobby tak bisa dilupakan, bahwa beliaulah yang membawa kemenangan besar PDIP pada Pilkada Medan 2020.
"Dari gelagat politik saat ini, sudah dapat dipastikan Bobby memang akan menjadi lawan PDIP pada Pilgubsu tahun ini. Menurut saya dinamika politik akan lebih menarik," jelasnya.
"Bagaimanapun Bobby leading saat ini dari kandidat lainnya yang belum muncul ke permukaan, PDIP harus berhitung secara cermat soal ini," pungkas Fauzan.