Politisi PAN Sebut Racun Penghalang Pertemuan Jokowi dan Megawati, Sindir Hasto Kristiyanto?

Sabtu, 13 April 2024 | 19:15 WIB
Politisi PAN Sebut Racun Penghalang Pertemuan Jokowi dan Megawati, Sindir Hasto Kristiyanto?
Wakil Ketua Umum DPP PAN Viva Yoga ditemui di Kantor DPP PAN. [Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menyebut Megawati Soekarnoputri lebih memilih bertemu dengan anak ranting partainya terlebih dahulu dibanding Jokowi.

Hal itu setelah hingga hari ketiga Idul Fitri, Jokowi belum juga bertemu dengan Megawati selaku Ketua Umum PDIP.

Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga pun buka suara terkait belum terealisasinya pertemuan dua tokoh tersebut.

Baca Juga:

Baca Juga: PDIP Tolak Beri Dukungan ke Menantu Jokowi Maju Pilkada Sumut, Bagaimana Sikap Golkar?

Sekjen PDIP Sebut Megawati Lebih Penting Ketemu Anak Ranting Ketimbang Jokowi, Noel Joman Bereaksi

Belum Silaturahmi Lebaran ke Megawati, Jokowi Dinilai Kacang Lupa Kulit?

Bak menyindir Hasto, Viva mengungkap adanya suara berisik dan berisi racun di tengah rencana pertemuan Jokowi dan Megawati.

Menurutnya, riak-riak suara itu hanya mematikan sikap kenegarawanan Jokowi dan Megawati.

"Banyak suara berisik yang berisi racun yang mematikan sikap kenegarawanan beliau berdua," kata Viva Yoga, Sabtu (13/4/2024).

Baca Juga: Silaturahmi Lebaran Usai Pilpres 2024, Dahnil: Watak Politik Pak Prabowo Mempersatukan

"Ini menjadi tantangan tersendiri dalam memaknai kompetisi, persaingan, dan pertarungan politik di sistem demokrasi konstitusional," tambah dia.

Baca Juga:

Pihak Istana Ungkap Jokowi Akan Bertemu Megawati di Acara Halal Bihalal

Hadiri Open House Jokowi di Istana Negara, Penampilan Annisa Pohan Curi Perhatian: Bisa Mengkilap Begitu

Viva memaparkan, baik Jokowi maupun Megawati paham bagaimana dunia politik. 

Menurutnya, tokoh bangsa yang sudah kenyang makan asam garam kehidupan politik. Sudah tertempa oleh pahit getirnya dinamika politik.

"Beliau berdua tentu akan dapat saling memahami posisi dan pemikiran politik masing-masing, sehingga ada nilai toleransi," tegasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI