Suara.com - Teheran mengirim pesan ke Amerika Serikat bahwa pihaknya akan merespons serangan Israel ke kedutaan besar Iran di Suriah pada awal bulan ini. Pesan Iran itu telah meningkatkan ketegangan di Timur Tengah, yang sudah panas akibat Perang Israel - Hamas di Gaza.
Iran berjanji balasan itu akan terukur atau tidak berlebihan. Karenanya Amerika Serikat diminta untuk tidak ikut campur, demikian diwartakan Reuters Kamis (11/4/2024), mengutip keterangan sumber internal Iran. Iran juga mendesak AS untuk mendorong gencatan senjata di Gaza.
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian menyampaikan pesan rahasia itu kepada Amerika Serikat dalam kunjungan ke Oman pada Minggu (7/4/2024) lalu. Oman memang sering menjadi perantara Iran dan Amerika Serikat.
Juru bicara Gedung Putih enggan mengomentari soal pesan dari Iran tersebut. Tetapi AS sudah menekankan kepada Iran bahwa pihaknya tidak terlibat dalam serangan ke Kedutaan Iran di Suriah pada 1 April lalu. Serangan itu menewaskan 7 orang, termasuk 2 jenderal Garda Revolusi Iran.
Baca Juga: Media Asing Sebut Indonesia Diam-diam Jalin Kerja Sama Ekonomi dengan Israel Sejak 1993
Tetapi seorang sumber yang mengetahui seluk-beluk intelijen Amerika Serikat mengatakan bahwa Iran selama ini sudah sangat jelas menegaskan bahwa balasan terhadap Israel akan terkontrol dan akan menimbulkan eskalasi.
Iran juga sudah menegaskan akan membalas serangan Israel menggunakan beberapa proksinya di Timur Tengah.
Pesan yang dikirim Menlu Iran itu disebut menunjukkan bahwa Teheran sudah mempertimbangkan masak-masak balasannya ke Israel, sehingga Tel Aviv tidak berani melancarakan serangan serupa di masa depan.
Di saat yang sama Iran juga menghindari eskalasi militer yang bisa menyeret Amerika Serikat, sekutu kental Israel di Timur Tengah.
Sebelumnya pada Rabu (10/4/2024) pemimpin besar Iran, Ayatollah Ali Khamenei mengatakan Israel "harus dihukum" karena telah melakukan serangan ke wilayah Iran.
Baca Juga: Media Israel Sebut Indonesia Berkomitmen Jalin Hubungan Diplomatik Dengan Israel
Israel sendiri belum pernah mengakui atau membantah sebagai pihak di balik serangan ke Kedubes Iran di Damaskus. Tetapi Amerika Serikat mengatakan serangan itu dilakukan oleh Tel Aviv.