Posisi Hilal Dari Kota Makassar Sudah Memenuhi Kriteria MABIMS, Besok Lebaran Idulfitri

Muhammad Yunus Suara.Com
Selasa, 09 April 2024 | 17:03 WIB
Posisi Hilal Dari Kota Makassar Sudah Memenuhi Kriteria MABIMS, Besok Lebaran Idulfitri
Tim Hilal BMKG melakukan pemantauan dari observatorium menara Iqra lantai 18 Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar, Selasa 9 April 2024 [SuaraSulsel.id/Lorensia Clara Tambing]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hilal penentuan awal bulan 1 Syawal 1445 H dari Sulawesi Selatan belum terlihat sempurna. Masalah cuaca jadi penyebabnya.

Koordinator Bidang Observasi BMKG Wilayah IV Makassar, Jamroni mengatakan kondisi hujan dan mendung yang melanda kota Makassar dan sekitarnya membuat teropong tidak bisa menembus awan.

Namun, ketinggian posisi hilal hingga pukul 17.00 Wita sudah ada di 5 derajat dengan elongasi 7,9 derajat di atas matahari, di Benteng Selayar sampai di Masamba, Luwu Utara.

Sementara, kata Jamroni, kriteria ketinggian hilal untuk penetapan 1 Syawal cukup 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat. Sesuai kriteria MABIMS.

Baca Juga: Arab Saudi Lebaran Kapan? Kemungkinan Idul Fitri Barengan dengan Indonesia

"Posisi hilal telah memenuhi kriteria. Kemungkinan besar besok (lebaran), tapi tetap kita tunggu keputusan dari pemerintah," ujar Jamroni saat memantau hilal di gedung Universitas Muhammadiyah Makassar, Selasa, 9 April 2024.

"Jadi memang kondisi hujan atau mendung ini sulit sekali untuk diamati. Teropongnya tidak bisa menembus awan," lanjutnya.

Kata Jamroni, secara astronomis pelaksanaan rukyat hilal penentu awal bulan Syawal 1445 H adalah setelah matahari terbenam, atau sekitar pukul 18.04 di Sulawesi.

"Jadi 18.04 wita pas turun matahari dan menjelang maghrib kita amati lagi selama 27 menit," ucapnya.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan Muhammad Tonang mengatakan Kemenag memfasilitasi 1 Syawal dengan dua metode yang digunakan yaitu hisab dan rukyat.

Baca Juga: Jadi Penentu Hari Raya Idul Fitri, Ini Sejarah Sidang Isbat

Kata Muhammad, kendati memulai ramadan dengan jadwal yang berbeda, sejumlah metode hisab menunjukkan Idul Fitri 1 Syawal 1445/2024 kemungkinan akan jatuh besok.

"Kami ingin kebersamaan seperti ini tetap terjaga," ucapnya.

Pemerintah dan Muhammadiyah juga telah memprediksi bahwa lebaran Idulfitri tahun 1445 Hijriah diperkirakan akan jatuh pada tanggal yang sama, yaitu Rabu, 10 April 2024.

Pemantauan Hilal di Kendari

Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan pemantauan rukyatul hilal di pantai Bahari, Kelurahan Anaiwoi, Kabupaten Kolaka untuk menentukan 1 Syawal 1445 Hijriah atau Idul Fitri 2024.

Ketua Tim Rukyatul Hilal Kemenag Sultra Abdul Rauf mengatakan, rukyatul hilal di tingkat provinsi bertujuan untuk menyampaikan laporan secara detail kepada Kementerian Agama Republik Indonesia (RI) terkait hasil pantauan hilal.

“Pemantauan akan dilakukan hari ini,” kata Abdul Rauf, Selasa 9 April 2024.

Pemantauan hilal tersebut dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia, termasuk di Sultra pada 29 Ramadhan atau Selasa (9/4).

Ia mengatakan usai pemantauan akan dilaporkan beberapa hal, yakni berupa derajat ketinggian hilal, sudut elongasi, cahaya hilal, fraksi iluminasi, dan azimutnya.

Ia menuturkan setelah melakukan pelaporan, selanjutnya untuk menentukan Idul fitri merupakan kewenangan Kementerian Agama, yang diumumkan di sidang isbat pada 9 April 2024.

“Berdasarkan kriteria baru MABIMS, imkanur rukyat dianggap memenuhi syarat apabila posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat, dengan sudut elongasi 6,4 derajat,” katanya.

Ia menambahkan kriteria tersebut merupakan pembaharuan dari kriteria sebelumnya, yakni 2 derajat, dengan sudut elongasi 3 derajat.

Sidang Isbat Malam Ini

Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI Saiful Rahmat Dasuki memperkirakan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah akan jatuh pada hari Rabu, 10 April 2024.

Perkiraan tersebut dikemukakannya berdasarkan ijtimak yang dilakukan oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI yang mencatat kondisi ketinggian hilal berkisar antara 4 derajat 52,7 menit sampai 7 derajat 37,8 menit dan elongasi berkisar antara 8 derajat 23,68 sampai 10 derajat 12,94 menit.

Sedangkan, menurut kriteria Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura atau MABIMS, angka tersebut telah memenuhi kriteria visibilitas hilal atau imkanu rukyat dengan tinggi hilal 3 derajat dan sudut elongasi sebesar 6,4 derajat.

"Jadi, diprediksi kita akan menyelenggarakan shalat Idul Fitri pada esok hari tanggal 10 April 2024, bertepatan dengan 1 Syawal 1445 Hijriah," kata Wamenag dalam konferensi pers terkait penyelenggaraan ibadah Idul Fitri di Masjid Istiqlal.

Meski demikian, Wamenag mengatakan pemberitahuan resmi terkait penyelenggaraan Idul Fitri baru akan diumumkan seusai sidang isbat yang bakal digelar malam nanti.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI