7 Fakta Kecelakaan Maut Di Jalur Contraflow Tol Cikampek Tewaskan 12 Orang

Bangun Santoso Suara.Com
Selasa, 09 April 2024 | 07:05 WIB
7 Fakta Kecelakaan Maut Di Jalur Contraflow Tol Cikampek Tewaskan 12 Orang
Kecelakaan Maut di Tol Cikampek KM 58: 12 Orang Tewas, Contra Flow Ditutup Hingga KM 79 [Twitter @BolaBolaAja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kecelakaan maut terjadi di jalur mudik, tepatnya di tol Jakarta-Cikampek Km 58 pada Senin (8/4/2024) pagi. Peristiwa ini melibatkan tiga kendaraan dan menewaskan 12 orang.

Berikut fakta-fakta terkait kecelakaan maut tol Cikampek:

1. Kronologi Kejadian

Berdasarkan keterangan yang dihimpun, kecelakaan maut tol Cikampek terjadi pada Senin pagi pukul 08.15 WIB, tepatnya di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Kecelakaan beruntun melibatkan 3 kendaraan, yakni mobil GrandMax nopol B 1635 BKT, mobil Daihatsu Terios dan bus Primajasa nopol B 7655 TGD.

Baca Juga:

Menurut Kapolres Karawang AKBP Wirdhanto Hadicaksono, kecelakaan terjadi di jalur contraflow arah Cikampek menuju Jakarta.

Ceritanya, Mobil GranMax yang berada di jalur contraflow hendak menepi di bahu jalan, dan masuk ke jalur berlawanan yang mengarah ke Jakarta. Kemudian, sebuah bus dari arah Cikampek tak bisa menghindari kendaraan GranMax itu, hingga akhirnya terjadi kecelakaan sampai mobil GranMax terbakar.

Disusul kemudian mobil Daihatsu Terios menabrak bus dan GranMax hingga mobil itu ikut terbakar.

2. Korban Tewas 12 Orang

Akibat kecelakaan maut itu, 12 orang dilaporkan tewas. Para korban terdiri dari tujuh pria dan lima wanita.

Dari keterangan Menko PMK Muhadjir Effendy yang menjenguk korban di RSUD Karawang, dipastikan seluruh korban tewas adalah penumpang dari mobil GrandMax yang terbakar.

Muhadjir juga menyebut ada dua korban dengan luka ringan dan satu korban luber alias luka berat.

3. Pengakuan Sopir Bus

Heri, selaku sopir bus Primajasa mengatakan, dirinya sempat mencoba menghindari mobil GrandMax yang tiba-tiba muncul di depan.

Dia bercerita, mulanya dia berkendara dari arah Bandung menuju Jakarta. Dia kemudian mencoba menghindar ke sisi kiri. Namun tabrakan tak bisa dihindari.

Disusul kemudian ada kendaraan lain yang juga menabrak sisi kiri bagian bus. Di mana saat itu, jalur tol arah Cikampek sedang dilakukan sistem contraflow dari arah Jakarta.

4. Kapolri Lakukan Evaluasi Menyeluruh

Terkait keterkaitan antara Contraflow dengan kecelakaan tol Cikampek itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan akan melakukan kajian menyeluruh.

Namun ia menyatakan, contraflow masih tetap dibutuhkan di jalur tol Transjawa.

Evakuasi korban kecelakaan di KM 58 jalan Tol Jakarta-Cikampek. (ANTARA/Ali Khumaini)
Evakuasi korban kecelakaan di KM 58 jalan Tol Jakarta-Cikampek. (ANTARA/Ali Khumaini)

Menurut dia, penerapan sistem contraflow di Jalan Tol Jakarta Cikampek tersebut tetap dibutuhkan untuk mengatur kelancaran arus lalu lintas masa libur Lebaran.

Pasalnya, berdasarkan data dari PT Jasa Marga diketahui kendaraan yang datang dari arah barat Jawa (Jakarta, Bogor, Tanggerang, Bekasi/Jabotabek) menuju arah timur ada sebanyak 605.689 unit atau meningkat 60-70 persen dibandingkan periode mudik Lebaran tahun 2023.

Bahkan hingga H-2 ini diperkirakan masih menyisakan 30 persen lagi dari total jumlah masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik Lebaran tahun ini.

“Dilakukan berdasarkan kebutuhan dan kondisi di lapangan, artinya secara manajemen ini sudah bagus, dengan membandingkan 2023 yang lalu,” kata Kapolri di RSUD Karawang, Senin (8/4/2024).

5. 2 Korban Warga Ciamis Dan Kudus

Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan dua korban tewas dalam kecelakaan maut di Km 58 Jalan Tol Cikampek sudah teridentifikasi. Dua korban masing-masing warga Ciamis dan warga Kudus.

"Dari sisi identitas, sementara yang bisa diketemukan ada dua. Pertama KTP Ciamis, jenis kelamin laki-laki. Kedua dari Inafis diketemukan berdasarkan yang ada di badannya, yang masih dikenali itu berasal dari Kudus," kata Muhadjir di RSUD Karawang, Senin (8/4/2024).

6. Mobil GrandMax Diduga Travel Bodong

Mobil Gran Max bermuatan 12 orang yang terlibat kecelakaan maut di KM 58 Tol Cikampek arah Jakarta diduga travel gelap alias bodong. Dugaan ini muncul karena para penumpang belakangan diketahui berasal dari alamat yang berbeda-beda.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut pihaknya kekinian tengah mendalami informasi tersebut.

"Itu sedang kita dalami," kata Listyo di RSUD Karawang, Jawa Barat, Senin (8/4/2024).

Listyo lantas mengungkap berdasar keterangan salah satu pihak keluarga salah korban memang sempat memesan travel.

"Informasinya dari keluarga korban tadi ada yang menyampaikan bahwa memang mereka ada memesan travel untuk menjemput mereka dan sempat diinformasikan ke keluarga. Jadi, ini masih kita dalami," ujar Listyo.

7. Misteri Pemilik Mobil GrandMax

Polisi menemukan fakta mengejutkan saat menelusuri pemilik mobil GranMax bernopol B-1635-BKT.

Berdasarkan data yang tertera di STNK mobil nahas tersebut, pemiliknya diketahui bernama Yanti Setiawan Budidarma warga Jalan Duren Nomor 16 RT003/009 Kelurahan Utan Kayu Utara, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur.

Namun, Setiawan justru kaget saat polisi mendatangi ke diamannya dan menyebut dirinya sebagai pemilik mobil.

Setiawan juga mengaku tidak mengenal Yanti sama sekali.

"Saya pun tidak ada punya mobil Grand Max, nggak punya. Mobil nggak punya, yang ada gerobak-gerobak es buah," ungkap Setiawan.

Tak pelak, kedatangan sejumlah polisi yang menginterogasi soal pemilik Grand Max itu membuat Setiawan kaget bukan main.

"Kaget banget. Perut saya sampai mual, kerongkongan kering, perut keram ini dan kaki gemetaran. Ya kaget ada polisi banyak-banyak. Saya bilang, nggak ada hubungan saya sama Yanti ini," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI