Baca Juga:
Menurutnya, sudah menjadi tugas MUI dan ormas Islam lainnya untuk mengingatkan dan memberikan pemahaman ajaran agama yang benar.
"Beragama itu harus berdasarkan sunah, tidak boleh hanya berdasarkan hawa nafsu atau selera pribadi pemimpinnya yang tidak memiliki otoritas ilmu agama," pungkasnya.
Duluan Lebaran
Sebelumnya, jemaah Aolia melaksanakan salat Idulfitri pada Jumat, 5 April 2024 lalu. Perayaan Idulfitri versi jemaah Aolia lebih awal dari yang ditetapkan oleh pemerintah.
Ternyata jemaah Aolia memiliki pemahaman berbeda dari pemerintah soal penetapan sholat Id. Momen jemaah Aolia lebaran lebih awal nyatanya bukan kali pertama terjadi.
Pada 2023 lalu, jemaah Aolia yang beralamat di Panggang III, Giriharjo, Panggang, Gunungkidul juga menggelar Salat Idulitri pada Kamis (20/4/2023) yang berarti 2 hari lebih cepat dari jadwal Salat Id yang ditetapkan pemerintah pada Sabtu (22/4/2023).
Asal usul Jemaah Aolia diungkap oleh putra ketiga pengasuh jemaah Aolia yakni Musa Asigbillah.
Dia menjelaskan alasan jemaah Aolia melaksanakan Salat Idul Fitri lebih awal dan seperti apa Aolia yang diasuh oleh ayahnya.
Baca Juga: Profil Mbah Benu, Pemimpin Jemaah Aolia Gunung Kidul yang Ngaku Ditelepon Allah
Musa mengatakan jemaah Aolia dipimpin langsung oleh Kiai Haji Raden Ibnu Hajar Sholeh Pranowo atau lebih dikenal dengan nama Mbah Benu. Setelah itu Mbah Benu oleh jemaahnya disebut Mursyid atau guru.