Suara.com - Kecelakaan maut yang terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek pada Senin (8/4/2024) pagi hingga saat ini masih ditangani petugas.
Terbaru, Kepala Korlantas Polri Irjen Aan Suhanan mengemukakan petugas membawa 13 kantong mayat dari lokasi kejadian tabrakan beruntun tersebut yang kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang dan Rumah Sakit Rosela, Karawang.
Peristiwa kecelakaan itu diketahui terjadi pada jalur contraflow KM 58 jalan Tol Jakarta-Cikampek yang melibatkan tiga kendaraan, yakni Bus Primajasa nopol B-7655-TGD, Grand Max nopol B-1635-BKT dan Daihatsu Terios.
Sementara itu, dua kendaraan yakni Daihatsu Terios dan Gran Max hangus terbakar dalam peristiwa itu. Sebelum kejadian, Mobil Gran Max yang berada di jalur contraflow disebut mau menepi di bahu jalan, dan masuk ke jalur berlawanan yang mengarah ke Jakarta.
Baca Juga: 5 Update Fakta Kecelakaan Tragis di KM 58 Tol Cikampek, Contraflow Dihentikan Sementara
Namun dalam waktu yang bersamaan, sebuah bus dari arah Cikampek tak bisa menghindari manuver Gran Max tersebut. Akhirnya kecelakaan hingga membuat mobil Gran Max terbakar tak bisa dihindari.
Kemudian kendaraan Terios itu menabrak bus dan Gran Max hingga mobil itu ikut terbakar.
Meski begitu, kepolisian belum merilis data resmi korban dalam insiden maut tersebut. Namun untuk sementara jumlah korban yang meninggal dunia disebutkan berjumlah 12 orang.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meninjau proses identifikasi korban kecelakaan di RSUD Karawang.
"Saat ini prosesnya masih dilakukan oleh Inafis Polri guna mengungkap identitas korban," kata Menko.
Baca Juga: Kecelakaan Maut di Tol Japek, Menhub: Kalau Tidak Disiplin Itulah Risikonya
Berdasarkan informasi, korban meninggal akibat kecelakaan itu berjumlah 12 orang. Mereka merupakan penumpang dua mobil yang terbakar, yang terdiri dari tujuh laki-laki dan lima perempuan. (Antara)