Suara.com - Polri masih mengidentifikasi 13 kantong mayat berisi beberapa bagian tubuh penumpang Daihatsu Gran Max yang terlibat kecelakaan maut di KM 58 Tol Cikampek arah Jakarta pada Senin (8/4/2024) pagi.
Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Aan Suhanan mengoreksi data sebelumnya yang menyebut ada 12 kantong mayat yang dievakuasi. Dia menyampaikan bahwa proses identifikasi hingga kekinian masih berlangsung di RSUD Karawang, Jawa Barat.
"Jadi ada secara keseluruhan ada 13 kantong mayat yang sedang diidentifikasi, di dalam sudah ada tim dari Inafis, dari DVI, dari forensik RSUD Karawang yang sedang mengidentifikasi korban yang luka bakar ini," kata Aan kepada wartawan, Senin (8/4/2024).
Selain mengidentifikasi korban luka bakar, kata Aan, pihaknya juga turut melakukan identifikasi terhadap korban yang kondisi jasadnya masih utuh.
Baca Juga: Pasca Kecelakaan Maut, Contra Flow Tol Cikampek Kembali Dibuka: Arus Lalin Ramai Lancar
"Ada enam mayat yang masih utuh, tapi sedang diidentifikasi juga oleh tim inafis. Ada satu dari data inafis kita yang teridentifikasi alamatnya di Kudus untuk penumpang Gran Max ini," ungkapnya.
Sebelumnya Aan menuturkan kecelakaan maut yang melibatkan kendaraan bus, Daihatsu Gran Max dan Terios ini terjadi sekitar pukul 07.04 WIB. Ketika itu mobil Gran Max yang berada di jalur contra flow menabrak bus dari arah berlawanan lalu mengenai Terios.
Akibat kecelakaan tersebut mobil Gran Max dan Terios terbakar. Selain korban meninggal dunia, ada dua korban yang menderita luka berat dan ringan.
“Korban dari bus yang terlibat ini ada 1 luka berat. Kemudian dari kendaraan Terios ada 1 luka ringan," jelas Aan.
Baca Juga: 12 Orang Tewas, Ini Kronologi Kecelakaan Maut Tiga Mobil di Jalur Contraflow KM 58 Tol Cikampek