Viral Pengemis Sapu Lidi di Indramayu, Ada Mitos Kuat yang Mengakar

Galih Prasetyo Suara.Com
Sabtu, 06 April 2024 | 20:59 WIB
Viral Pengemis Sapu Lidi di Indramayu, Ada Mitos Kuat yang Mengakar
Warga menunggu pengendara motor memberi sedekah dengan melempar uang di Jembatan Sewo, Jalur Pantura Sukra Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (9/6/2018). Aksi mengambil uang sedekah menggunakan sapu tersebut dapat membahayakan keselamatan pengguna jalan terutama saat arus mudik. (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Baca juga:

Cerita ini menjadi mitos kuat yang mengakar bagi warga lokal. Mereka yang ikut menyapu di sepanjang jembatan Sawo itu tidak hanya orang muda, tapi juga anak kecil hingga orang tua.

Mengutip dari laporan Antara, mitos itu sangat dipercaya oleh warga lokal. Mitos ini bermula saat kecelakaan maut yang menimbulkan banyak korban ketika mobil yang sarat penumpang terjun ke sungai.

Warga lokal kemudian mempercayai sosok tak kasat mata berkeliaran dan mengganggu mereka yang melewati jalan tersebut.

Sejak itu, dan tidak diketahui secara pasti kapan dimulai, pengendara mobil yang akan melewati jembatan Kali Sewo memberikan sesuatu dan biasanya dalam bentuk uang agar tidak diganggu, aman dan bebas dari kecelakaan.

Lama kelamaan, biasaan yang hanya dilakukan segelintir orang itu berubah menjadi tradisi dan dilakukan setiap hari, sehingga menjadi penghasilan sampingan warga sekitar yang sebagian besar adalah petani.

Menurut salah satu warga lokal bernama Suparto, momen mudik lebaran menjadi waktu panen bagi mereka. Dalam satu hari biasanya mereka bisa mengumpulkan Rp150 ribu dari recehan, sementara pada hari biasanya paling banyak hanya Rp50 tibu.

Tradisi tersebut tampaknya sulit untuk dilarang meski berbahaya karena pengemis yang terlalu sibuk menyapu uang recehan bisa tertabrak oleh kendaraan yang melintas.

Baca Juga: Antisipasi Rest Area Tol Penuh, Kapolri Imbau Pemudik Masuk Jalur Arteri: Banyak Pilihan Tempat Istirahat

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI