Suara.com - Jelang perayaan lebaran Idul Fitri, para pemudik mulai memadati Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Jumat (5/4/2024).
Pantauan Suara.com, ratusan pemudik ini sedang duduk-duduk di kursi tunggu yang telah disediakan oleh pihak pengelola stasiun.
Meski demikian, hal itu tidak sebanding dengan penghasilan para penyedia jasa angkut atau porter.
Salah seorang porter yang enggan disebutkan namanya mengeluhkan hal tersebut.
Baca Juga: H-7 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Mulai Dipenuhi Pemudik
Ia mengaku, sejak siang tadi sudah menjajakan jasanya untuk membantu para pemudik dalam mengangkut barang bawaan mereka. Namun hingga sore hari, ia baru emoat kali mengangkat barang.
“Ramai orang doang, tapi yang mau diangkat barangnya gak ada,” katanya, saat di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Jumat (5/4/2024).
Dalam setiap jasa yang dijajakannya, ia tidak pernah mematok tarif. Namun biasanya para penumpang memberinya upah sebesar Rp 20-30 ribu.
“Hari ini baru 4 kali ngangkut,” ucapnya.
Sebagai seorang porter ia mengaku tidak memiliki penghasilan tetap. Jika sedang beruntung, ia mampu meraup cuan senilai Rp 200 ribu sehari.
“Gak nentu dapatnya,” ucap dia.