Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menolak menjawab pertanyaan Hakim Konstitusi, Arief Hidayat terkait efek bantuan sosial (bansos) terhadap peningkatan suara Partai Golkar.
Seperti diketahui, Airlangga merupakan Ketua Umum Golkar. Ia berlasan kehadirannya di sidang sengketa Pilpres 2024 adalah sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
"Pertama, saya hadir untuk perhitungan hasil pemilu presiden. Kedua, saya hadir sebagai Menko Perekonomian. Jadi, pertanyaan terkait Golkar izin saya tidak jawab," kata Airlangga di ruang sidang Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat, Jumat (5/3/2024).
Baca Juga:
- Menko PMK Muhadjir Effendy Beberkan Alasan Jokowi Sering Kunker Ke Jateng Jelang Pilpres 2024
- Sri Mulyani Blak-blakan Penggunaan Anggaran Bansos Jelang Pilpres, Ada Yang Tak Beres?
Lebih lanjut, Airlangga berseloroh jika tidak ada bungkus bansos yang berwarna kuning. Warna kuning sendiri identik dengan warna khas Partai Golkar.
"Tetapi ada satu yang bisa saya pastikan, bahwa bansos itu bungkusannya tidak ada yang berwarna kuning, terima kasih," ucap Airlangga.
"Kalau warna lain ada pak?" tanya Ketua Majelis Hakim, Suhartoyo.
"Saya nggak tahu hehe," jawab Airlangga.
Sebelumnya diberitakan, Hakim Konstitusi, Arief Hidayat bertanya mengenai efek penyaluran bansos terhadap peningkatan elektoral Partai Golkar dalam sidang sengketa Pilpres 2024.
Pertanyaan itu diajukan kepada Airlangga Hartarto selaku Ketua Umum Golkar sekaligus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Arief menyebut bansos memiliki dampak elektoral bagi partai politik.
"Ternyata dari berbagai diskusi, bansos itu elektoral lebih berkaitan dalam persidangan Ini muncul lebih berkaitan elektoral pada Pileg legislatif," kata Arief di ruang sidang MK, Jumat.
Oleh sebab itu, Arief meminta jawaban Airlangga terkait hal tersebut.
"Nah ini mungkin Pak Airlangga nanti bisa anu. Jadi partai yang naik pesat suaranya adalah Golkar. Nah ini yang mungkin nanti bisa direspons," ucap Arief.