300 Ribu Pil Sekali Produksi, Gembong Narkoba Fredy Pratama Sulap Rumah Mewah di Sunter jadi Pabrik Ekstasi!

Jum'at, 05 April 2024 | 13:44 WIB
300 Ribu Pil Sekali Produksi, Gembong Narkoba Fredy Pratama Sulap Rumah Mewah di Sunter jadi Pabrik Ekstasi!
Rumah mewah milik gembong narkoba Freddy Pratama yang disulap jadi pabrik ekstasi. (Foto: Dok Bareskrim Polri)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bareskrim Polri menggerebek pabrik ekstasi di Perumahan Taman Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Pabrik ekstasi ini dikendalikan gembong narkoba Fredy Pratama dari Thailand. 

Direktur Tindak Pidana Narkoba (Dirtipidnarkoba) Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa menyebut penggerebekan dilakukan pada Kamis (4/4/2024) pagi.

Barang bukti pabrik ekstasi milik gembong narkoba Freddy Pratama di kawasan Sunter, Jakut. (Foto: Dok Bareskrim Polri)
Barang bukti pabrik ekstasi milik gembong narkoba Freddy Pratama di kawasan Sunter, Jakut. (Foto: Dok Bareskrim Polri)

Baca Juga:

Gembong Narkoba Fredy Pratama Bentuk Jaringan Baru, Dikendalikan Sosok Perempuan

Baca Juga: Bukannya Tobat usai Keluar Nusakambangan, Driver Ojol di Jakut Jualan 10 Ribu Ekstasi Berlogo Kepala Singa

Bareskrim Ungkap Gembong Narkoba Fredy Pratama Rekrut Anggota Bentuk Jaringan Baru

"Dia mengendalikan langsung melalui aplikasi BBM dari Bangkok, Thailand," kata Mukti kepada wartawan, Jumat (5/4/2024).

Dalam perkara ini, kata Mukti, pihaknya berhasil menangkap enam orang tersangka di lokasi. Kemudian juga mengamankan ribuan butir pil ekstasi, alat cetak dan bahan baku.

Rumah mewah milik gembong narkoba Freddy Pratama yang disulap jadi pabrik ekstasi. (Foto: Dok Bareskrim Polri)
Rumah mewah milik gembong narkoba Freddy Pratama yang disulap jadi pabrik ekstasi. (Foto: Dok Bareskrim Polri)

"Clandestine lab ini lengkap, ada mesin cetak ekstasi, bahan baku yang siap cetak, bahan adonan dan alat pendukung pembuatan ekstasi lainnya. Bahan baku tersebut jika dicetak bisa mencapai 300.000 butir," pungkasnya. 

Bisnis Narkoba Fredy Pratama

Baca Juga: Gembong Narkoba Fredy Pratama Bentuk Jaringan Baru, Dikendalikan Sosok Perempuan

Sejak pengungkapan jaringan Fredy Pratama pada September 2023 sampai dengan Maret 2024, Polri menangkap sebanyak 58 tersangka tindak pidana jaringan Fredy Pratama.

Dari 58 tersangka yang ditangkap itu, sebanyak 45 tersangka sudah proses tahap II atau pelimpahan tersangka dan barang bukti ke Kejaksaan, dan satu tersangka masih proses pengembalian berkas perkara atau P-19.

Polda Lampung menangkap 8 orang anggota jaringan Fredy Pratama. [Lampungpro.co]
Polda Lampung menangkap 8 orang anggota jaringan Fredy Pratama. [Lampungpro.co]

Selain itu, Polri juga mengusut tindak pidana pencucian uang (TPPU) dengan pidana asal narkoba yang dilakukan oleh jaringab Fredy Pratama.

Total sampai sekarang, penyidik menyita aset Fredy Pratama senilai Rp 422,2 miliar.

Pengejaran terhadap Fredy Pratama yang buron terus dilakukan, red notice juga sudah diterbitkan. Polri berkeyakinan Fredy Pratama masih berada di Thailand.

Dikendalikan Wanita

Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa menyebut Fredy Pratama, bandar narkoba jaringan internasional, melakukan rekrutmen anggota baru untuk membuat jaringan baru penyalur narkoba.

Apa yang dilakukan Fredy Pratama, gembong narkoba paling diburu di Indonesia itu terungkap dari penangkapan empat tersangka narkoba jaringan di Jawa Tengah.

Gembong narkoba jaringan internasional asal Indonesia Fredy Pratama alias Miming. (foto dok. Polisi)
Gembong narkoba jaringan internasional asal Indonesia Fredy Pratama alias Miming. (foto dok. Polisi)

"Empat tersangka dari Jawa Tengan ini adalah jaringan baru yang dibentuk oleh Fredy Pratama," kata Mukti sebagaimana dilansir Antara, Rabu (13/3/2024).

Jenderal polisi bintang satu itu menjelaskan, jaringan baru Fredy Pratama ini dikendalikan langsung oleh Fredy Pratama dengan kaki tangan berinisial L.

L seorang perempuan diduga kuat sebagai pengendali jaringan baru yang dibentuk oleh Fredy Pratama.

"Kami sedang mencari tokoh intelektual yang baru seorang wanita peran utamanya yang mengendalikan jaringan baru," katanya.

L, kata Mukti, juga melalukan perekrutan orang-orang untuk bergabung dengan jaringan narkoba Fredy Pratama.

"Orang-orang baru yang direkrut sebagian besar mantan narapidana," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI