Ikut Konvoi Terindikasi Tawuran Jelang Buka Puasa, 170 Pelajar Dijemur Sambil Dinasehati di Balai Kota

Rabu, 03 April 2024 | 16:22 WIB
Ikut Konvoi Terindikasi Tawuran Jelang Buka Puasa, 170 Pelajar Dijemur Sambil Dinasehati di Balai Kota
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama Polres Metro Jakarta Pusat menjemur 170 pelajar yang kedapatan konvoi di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (3/6/2024). (Suara.com/Fakhri)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama Polres Metro Jakarta Pusat menjemur 170 pelajar di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (3/6/2024).

Mereka sempat diamankan petugas lantaran mengikuti konvoi terindikasi tawuran saat menjelang buka puasa di kawasan Jakarta Pusat beberapa hari terakhir ini.

Pantauan Suara.com di lokasi, para pelajar ini terlihat kebanyakan mengenakan seragam sekolah dari jenjang SMA dan SMP sederajat. Tak hanya pria, ada juga sejumlah wanita yang ikut terjaring.

Para orang tua dari siswa yang diamankan ini juga turut dihadirkan. Mereka bahkan ikut berbaris selama para pelajar dijemur di tengah lapangan.

Baca Juga: Buka Puasa Berujung Petaka, Karyawan Warung Makan Dipukuli Usai Ambil Sepotong Bebek, Ini Kronologinya

Tak hanya dijemur dengan berbaris di lapangan, mereka juga mendengar nasihat dari Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, Plt Kepala Dinas Pendidikan Purwosusilo, dan Kepala Satpol PP DKI Arifin.

Sebelum bubar, para pelajar juga diminta membacakan pernyataan agar tak lagi mengulangi kesalahan serupa. Setelah itu, mereka juga diminta bersimpuh mencium kaki orang tua masing-masing.

Kapolres Susatyo menyebut 170 pelajar yang terjaring ini diamankan dalam kegiatan patroli dalam sepekan terakhir di wilayahnya.

Ia menyebut sekarang ini banyak pelajar yang melakukan konvoi namun kerap berujung tawuran atau ribut.

"Setidaknya dalam seminggu ini viral ramai di medsos terkait dengan konvoi pelajar yang kemudian berkembang menjadi tawuran di jalanan, salemba, kemudian ada juga di kawasan gunung sahari dan sebagainya," ujar Susatyo dalam sambutannya, Rabu (3/4/2024).

Baca Juga: Bukber Bareng Geng Vidi Aldiano, Gaya Busana BCL Kena Sentil Habib Jafar: Aneh!

Kebanyakan pelajar ini disebutnya melakukan konvoi dengan dalih membagi-bagikan takjil. Namun, mereka justru kedapatan membawa bendera dan petasan.

Tindakan pengamanan ini dilakukan sebagai bentuk pencegahan. Sebab, jika dibiarkan, nantinya bisa saja terjadi bentrok apabila bertemu kelompok lainnya.

Pelajar yang kedapatan konvoi diminta mencium kaki orangtuanya, Rabu (3/6/2024). (Suara.com/Fakhri)
Pelajar yang kedapatan konvoi diminta mencium kaki orangtuanya, Rabu (3/6/2024). (Suara.com/Fakhri)

"Kami tidak ingin anak-anak kami, adek-adek kami semua ini harus mergang nyawa sia sia di jalanan dan sudsh banyak buktinya, atau itu ketabrak mobil atau itu lakukan kekerasan senjata tajam dan sebagainya bahkah diantatanya ada anak-anak remaja putri," jelasnya.

Para pelajar ini diamankan tak hanya karena tawuran atau membawa senjata tajam. Mereka juga disangkakan pada aturan pelanggaran lalu lintas karena tak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).

"80 motor kami lakukan penindakan, kami lakukan penilangan, ada 26 petasan, 18 bendera dan sebagainya dan sangat disayangkan adalah dua diantaranya karena kami lakukan tes urine positif narkoba," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI