Suara.com - Ibadah sunnah yang dianjurkan dilakukan saat sepuluh malam terakhir Ramadan salah satunya adalah sholat Tasbih.
Disebut Tasbih, lantaran di dalam sholat ini banyak dibaca kalimat tasbih secara khusus. Umat muslim pada umumnya menjadikan sholat Tasbih ini sebagai sarana untuk mendapatkan Lailatul Qadar di bulan Ramadan.
Melansir dari laman NU Online, apabila dilihat dari sisi keutamaannya, para ulama memandang sholat Tasbih memiliki keutamaan yang besar.
Imam As-Subki mengatakan bahwa:
“Tidaklah orang yang mendengar tentang keutamaan sholat Tasbih namun ia meninggalkannya (tidak melakukannya) kecuali orang itu adalah orang yang merendahkan agama” (lihat: ibnu Hajar Al-Haitami, Al-Minhajul Qawim, Beirut: Darul Fikr, tt. Hal.203).
Ibnu Hajar Al-Haitami di dalam kitabnya Al-Minhâjul Qawîm menuliskan tata cara pelaksanaan sholat Tasbih tersebut.
1. Sholat Tasbih tidak jauh berbeda dengan sholat lainnya, baik syarat maupun rukunnya. Namun dalam sholat ini ada tambahan bacaan kalimat thayibah dalam jumlah tertentu.
2. Ketika membaca surat Al-Fatihah dan surat lainnya, sebelum melakukan ruku terlebih dahulu membaca ‘Subhanallah wal hamdu lillah wa la ilaha illallahu wallahu akbar”, selanjutnya kalimat tasbih tersebut dibaca sebanyak 15 kali kemudian ruku.
3. Sebelum I’tidal, Kembali membaca tasbih sebanyak 10 kali, kemudian bangun untuk I’tidal.
Baca Juga: Tradisi Hadrah di Maluku: Bangunkan Sahur dengan Tarian dan Tabuhan Rebana
4. Sebelum turun untuk sujud membaca tasbih sebanyak 10 kali kemudian baru sujud.