Pimpinan KPK Ungkap Pejabat Korupsi untuk Persiapan Dana Pensiun

Selasa, 02 April 2024 | 19:10 WIB
Pimpinan KPK Ungkap Pejabat Korupsi untuk Persiapan Dana Pensiun
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata. [Suara.com/Yaumal]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata mendapat cerita tentang alasan penyelenggara negara melakukan korupsi.

Salah satu alasan yang didengarnya dari salah satu pimpinan lembaga negara, untuk persiapan pensiun.

"Saya pernah, ketika bicara dengan salah satu pimpinan lembaga negara, ‘Pak Alex, sebenarnya pejabat kita korupsi kan untuk persiapan pensiun,’ kan sedih kita. Persiapan, dia ngomong begitu loh," kata Alex di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (2/4/2024).

Perlunya dana pensiun, dikatakan Alex, sebagai persiapan apabila terjadi keperluan mendadak seperti jatuh sakit.

Baca Juga: Harap-harap Cemas, Erick Thohir Bidik 9 Dana Pensiun BUMN yang Terindikasi Bermasalah

"Dia cerita, bagaimana nanti setelah pensiun. Kalau sakit mereka itu nggak ditanggung asuransi seperti saat menjabat," kata Alex.

Alex pun mencontohkan dirinya, saat menjabat sebagai pimpinan KPK. Dia masih mendapat asuransi kesehatan dengan fasilitas memadai. Namun tentunya berbeda ketika nantinya dirinya setelah sudah tidak menjabat sebagai pimpinan.

"Tapi ketika selesai dari sini, mungkin saya akan ngantre di Puskesmas. Itulah penghargaan negara bagi pejabat-pejabat kita, kan gitu kan. Enggak ada, setelah pensiun selesai, ya sudah BPJS," katanya.

Atas hal itu, KPK mengusulkan agar masa tua penyelengara negara dipertimbangkan setelah mereka pensiun.

"Tolong dong pikirkan juga pasca yang bersangkutan tidak menjabat itu apa. Karena itu sangat berdampak bagi perilaku pejabat-pejabat itu besar sekali," ujar Alex.

Baca Juga: Puan Maharani Soroti Dana Pensiun BUMN yang Disalahgunakan Dalam Rapat Paripurna

"Itu yang harus dipikirkan. Jadi persoalannya tidak hanya berantas korupsi, tapi kita bangun ekosistem untuk mencegah korupsi sejak awal," sambungnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI