Lima WN Asal Australia, Polandia, dan Inggris Tewas dalam Serangan Udara Israel di Gaza

Eliza Gusmeri Suara.Com
Selasa, 02 April 2024 | 17:03 WIB
Lima WN Asal Australia, Polandia, dan Inggris Tewas dalam Serangan Udara Israel di Gaza
ilustrasi serangan Israel. [JALAA MAREY / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setidaknya lima warga negara asing tewas dalam serangan udara Israel Senin malam. Dari ambar yang beredar pada akun media sosial Palestina menunjukkan paspor para warga asing yang tewas dalam serangan udara itu, yaitu paspor Australia, Polandia, dan Inggris serta jasad dengan kaos bertuliskan WCK.

Melansir Antara, Israel melancarkan serang udaranterhadap kendaraan mereka di kota Deir al-Bala, Jalur Gaza tengah, sebut saksi mata kepada Anadolu.

Kendaraan tersebut milik World Central Kitchen (WCK), sebuah organisasi bantuan yang berbasis di Amerika Serikat dan didirikan oleh koki kemanusiaan selebriti Jose Andres.

Para korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Al-Aqsa Martyrs di Deir al-Balah. Otoritas setempat di Gaza mengatakan dalam konferensi pers bahwa Israel menyerang tim penyelamat yang terdiri dari warga Inggris, Polandia dan Australia selain seorang warga Palestina dari Gaza.

Baca juga:

Betapa Kagetnya Pria Singapura Ini, Temukan Anak Kecoa Berkeliaran di Cake yang Baru Dibeli

Ibu di China Lempar Bayinya dari Lantai 22 Apartemen

Sementara hingga saat ini militer Israel belum memberi komentar. Untuk diketahui Israel telah melancarkan serangan militer mematikan di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan sekitar 1.200 orang.

Lebih dari 32.800 warga Palestina terbunuh dan 75.300 lainnya terluka di tengah kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.

Selain itu Israel memberlakukan blokade yang melumpuhkan Jalur Gaza, menyebabkan penduduknya, khususnya penduduk Gaza utara, berada di ambang kelaparan.

Perang Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza terpaksa mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ), yang pada hari Kamis meminta Israel berbuat lebih banyak untuk mencegah kelaparan di Gaza.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI