Komandan Senior Garda Revolusi Iran Tewas Dalam Serangan Udara Israel Di Damaskus Suriah

Bangun Santoso Suara.Com
Selasa, 02 April 2024 | 12:38 WIB
Komandan Senior Garda Revolusi Iran Tewas Dalam Serangan Udara Israel Di Damaskus Suriah
Ilustrasi serangan udara Israel. [ANTARA/Xinhua/Rizek Abdeljawad/aa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang komandan tertinggi Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran dan enam perwira lainnya tewas dalam serangan rudal yang menargetkan Konsulat Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, pada Senin (1/4/2024).

Dalam pernyataannya, sayap hubungan masyarakat IRGC mengumumkan tewasnya Jenderal Mohammad Reza Zahedi, seorang komandan senior Pasukan Quds IRGC di Suriah dan Lebanon, wakilnya Jenderal Hadi Haj Rahimi dan lima anggota militer lainnya dalam serangan di sebuah gedung yang menjadi tempat tinggal bagian konsuler Kedutaan Besar Iran di ibu kota Suriah.

Kelima korban jiwa lainnya adalah Hossein Amanollahi, Seyyed Mahdi Jalalati, Mohsen Sadaqat, Ali Agha Babaei dan Syed Ali Salehi Rozbahani, semuanya anggota IRGC.

Baca Juga:

Pernyataan itu mengatakan Israel melakukan serangan tersebut "menyusul kekalahan yang tidak dapat diperbaiki melawan perlawanan Palestina", mengacu pada serangan Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 32.800 orang, yang sebagian besar anak-anak, sejak 7 Oktober.

Zahedi adalah seorang komandan veteran IRGC yang sebelumnya memimpin angkatan darat dan angkatan udara IRGC dan juga menjabat sebagai wakil komandan operasi militer IRGC.

Serangan rudal itu dilaporkan menargetkan gedung yang berfungsi sebagai departemen urusan konsuler Kedutaan Besar Iran serta kediaman duta besar Iran.

Disebutkan Duta Besar Iran untuk Suriah Hossein Akbari beserta keluarganya tidak mengalami cedera.

Berbicara kepada media usai serangan, Akbari mengatakan gedung itu diserang dengan jet tempur F-35 dan enam rudal, menewaskan beberapa wakil menteri militer Iran.

Dia mengatakan serangan itu melanggar konvensi internasional dan akan memberi "respon yang menentukan".

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI