Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar acara buka puasa bersama dengan para relawan pendukung setia dirinya saat Pilpres 2014 dan 2019. Usai acara dan keluar dari Istana Negara, relawan kompak bilang tidak ada pembahasan politik.
Pernyataan itu dalah satunya ditegaskan Ketua Umum Pro Jokowi (ProJo) Budi Arie Setiadi. Menteri Komunikasi dan Informatika ini berujar hanya acara makan-makan saja saat buka puasa bersama. Tidak ada pembahasan politik saat bersama Jokowi.
"Nggak ada politik apa-apa, nggak ada. Silaturahmi saja," kata Budi di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (1/4/2024).
Ia memastikan kembali acara buka puasa bersama sekitar 2 jam itu memang hanya sekadar makan dan silaturahmi antara presiden dan relawan.
"Ya gak apa-apa, emang 2 jam makan nggak boleh? Boleh dong makan 2 jam," kata Budi.
Meski tidak ada obrolan mengenai politik, Budi mengakui ada laporan dari relawan terkait pelaksanan Pilpres. Tetapi menurutnya, pembicaraan tersebut tidak terlalu penting.
"Oh iya ini soal laporan perkembangan kemarin yang Pulpres kemarin. Tapi nggak ada yang terlalu penting lah, ini cuma udah kangen saja udah lama," kata Budi.
Hal senada disampaikan Ketua Umum Jokowi Mania (JoMan) Immanuel Ebenezer atau Noel yang turut hadir di acara buka puasa bersama Jokowi.
"Yang pertama pasti ngobrolin yang asik-asik. Tidak bicara hal-hal yang politis, tidak bicara hal apapun. Bicara tentang bukber dan lain-lain," kata Noel.
Baca Juga: Saksi Ungkap Ada Pendataan Pemilih Prabowo-Gibran untuk Diberi Bansos
Noel berujar acara buka puasa bersama dengan jamuan takjil dan makanan seafood itu sangat bernuansa positif. Banyak hal positif, termasuk masukan dari kawan-kawan relawan soal rekonsiliasi untuk mencegah polarisasi seperti 2019.