Suara.com - Wakil Sekretaris Jenderal PKB, Syaiful Huda, mengakui internal partainya terbagi dua. Ada dari mereka yang ingin menjadi oposisi dan bergabung dengan koalisi pemerintahan yang akan datang.
"Di internal kami ada yang setuju, ada yang tidak. Secara organisasi, PKB akan ambil keputusan secara resmi," kata Huda kepada wartawan di Kompleks DPR RI, Jakarta Pusat, Senin (1/4/2024).
Selain itu, Huda mengklaim bahwa belum ada lobi-lobi dari kubu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka untuk mengajak PKB bergabung dengan koalisi pemerintah nantinya.
"Belum (ada lobi-lobi dari kubu Prabowo-Gibran) kita masih tunggu proses kan. Sampai hari ini proses MK masih berjakan dari tim ahli yang hadir dan saksi hang hadir bagaimana sikap resmi dari PKB," jelas Huda.
Sebelumnya diberitakan sejumlah partai direncanakan bakal bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran.
PKB disebut-sebut menjadi salah satu partai yang akan diajak gabung. Pasalnya dua menteri dari PKB, yakni Ida Fauziah dan Abdul Halim Iskandar sudah bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana.
Gibran menanggapi soal adanya isu tersebut. Ia membenarkan ada sinyal PKB bergabung.
"Ya, mengarah ke sana," terang Gibran saat ditemui di Solo, Kamis (21/3/2024).
Gibran menyebut ada lebih dari satu partai yang akan bergabung ke pemerintahan. Hanya saja Gibran enggan membocorkan partai-partai yang akan bergabung.
Baca Juga: Terungkap! Keluarga Jokowi Sudah Putuskan Gibran Jadi Cawapres April, Megawati Juga Dibohongi
"Lebih dari satu partai akan bergabung. Wes, tak bocori kui. (Siapa saja mas?) Nanti ya. (yang lobi mas?) Nanti aja ya," ungkap dia.