Suara.com - Polisi mengungkap motif kejahatan yang dilakukan Michael Gomgom (25), mantan sopir GrabCar yang melakukan pemerasan terhadap penumpangnya Cindy Pangestu (29).
Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol M Syahduddi, mengatakan dari hasil pemeriksaan tersangka mengaku nekat melakukan pemerasan gegara ingin menikahi pacarnya.
“Dari hasil pendalaman penyidik, motif utama pelaku untuk mengancam dan meminta sejumlah uang karena kepepet mau menikahi pacarnya,” kata Syahduddi di Mapolres Jakarta Barat, Senin (1/4/2024).
Syahduddi mengatakan tersangka berencana menikahi pacarnya pada bulan April, namun hingga akhir bulan Maret lalu, ia belum memiliki biaya untuk menikah.
Baca Juga: Belajar dari Kasus Grab, Ini Fitur Keamanan Penumpang yang Bisa Dipakai di Gojek
“Ketika di bulan April yang bersangkutan akan menikah, dan belum ada biaya untuk menikah dan yang bersangkutan melakukan tindakan tersebut,” jelasnya.
Tersangka Michael kata Syahduddi, telah 7 tahun menjadi sopir taksi online. Dari pengakuannya, selama 7 tahun menjadi sopir taksi online ia baru pertama kali melakukan kejahatan tersebut.
“Merencanakan pada saat itu juga ketika dia akan menerima orderan penumpang dan pada kondisi kepepet ingin mendapatkan uang dalam jumlah besar dalam waktu singkat,” ucapnya.
Sebelumnya diberitakan nasib malang menimpa seorang wanita bernama Cindy Pangestu. Dirinya menjadi korban kekerasan oleh seorang sopir Grab Car di Tol Dalam Kota, Jakarta Barat, Senin (25/3/2024).
Cindy mengatakan, peristiwa ini bermula ketika dirinya memesan GrabCar saat hendak pulang ke rumahnya. Usai memastikan plat nomornya sama dengan aplikasi, korban pun masuk ke mobil.
Baca Juga: Jaksa Diduga Peras Saksi Rp3 Miliar, KPK: Hormati Proses yang Berlangsung Tanpa Giring Opini
Ditengah perjalanan korban merasakan kejanggalan. Tiba-tiba mobil yang dikendarai driver Grab itu melaju ke arah tol.
Padahal rumah korban bisa dituju tanpa perlu lewat tol. Driver Grab itu kemudian mengaku hanya mengikuti maps.
Kejanggalan makin dirasakan oleh Cindy saat pelaku berpuraa-pura sesak nafas dan meminta korban untuk bergantian membawa mobil korban.
"Gue tentu saja nolak bilang gak bisa pak. Menepi dulu saja kalau emang sesak pak," kata Cindy dalam akun Instagramnya, @cndypngestu, dikutip Kamis (28/3/2024).
Cindy mulai panik, saat melihat aplikasi Grabnya ternyata pelaku belum menekan tombol penjemputan.
Pelaku kemudian langsung menyodorkan gawainya dan menunjukan nomor rekeningnya. Korban juga diminta untuk mentransfer uang sebesar Rp100 juta.
Korban akhirnya memberanikan diri membuka pintu mobil dan lompat ke luar mobil. Dia lebih dulu melihat kondisi jalanan tol yang sepi.
Meski telah melompat ke jalan. Pelaku tetap mengejarnya. Cindy pun sempat tertangkap.
Cindy saat itu sempat meminta tolong tapi kondisi jalan yang sepi, sehingga tidak ada orang yang menolongnya.
"Pas ketangkep, gue berontak yang berkhir diseret sama dia. Abis itu gue dilempar masuk ke mobil. Dia paksa gue tranfer Rp 100 juta," ungkapnya.