Kritik Pernyataan Menlu Inggris di X, Jubir Pemerintah Israel Akhirnya Mundur

Chandra Iswinarno Suara.Com
Senin, 01 April 2024 | 09:55 WIB
Kritik Pernyataan Menlu Inggris di X, Jubir Pemerintah Israel Akhirnya Mundur
PM Inggris David Cameron. (Shutterstock/Frederic Legrand)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Juru Bicara Pemerintah Israel Eylon Levy mengundurkan diri dari jabatannya. Pengunduran diri tersebut secara tak langsung diumumkannya di akun X miliknya pada Minggu (31/3/2024).

Dalam akun X miliknya, Levy mengubah data profilnya menjadi "Mantan Juru Bicara Pemerintah Israel".

"Kita tak perlu menjadi juru bicara untuk mewakili Israel," cuitnya.

Pengunduran diri Levy menjadi perhatian karena sebelumnya dia diskors akibat kegaduhannya yang mengkritik Menteri Luar Negeri Inggrie David Cameron soal bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Baca Juga: Netanyahu Kena Hernia, Tugas PM Israel Akan Diambil Alih

Pada 8 Maret lalu, Cameron mengatakan, pihaknya terus mendesak agar Israel mengizinkan truk bermuatan bantuan untuk bisa masuk ke Gaza.

"Kami terus mendesak Israel agar mengizinkan lebih banyak truk masuk ke Gaza sebagai cara tercepat untuk menyalurkan bantuan kepada mereka yang membutuhkan."

Saat itu, Levy menanggapinya di akun X pribadinya.

"Saya harap Anda (Menteri Inggris Cameron) juga menyadari bahwa TIDAK ada batasan masuk untuk makanan, air, obat-obatan, atau perlengkapan pengungsian ke Gaza."

"... dan faktanya penyeberangan memiliki kapasitas yang BERLEBIHAN," tuturnya.

Baca Juga: Tentara Israel Pakai Aplikasi Google Buat Tangkap Warga Palestina

Tak hanya itu, ia juga menantang Cameron dalam cuitannya.

"Tes kami. Datangkan 100 truk lagi setiap hari ke Kerem Shalom dan kami akan mengizinkannya," kata Levy.

Terkait skors yang dialaminya, Levy mengatakan dalam sebuah wawancara dengan The Times of Israel bahwa tidak percaya dengan skorsing terhadap dirinya.

"Sulit untuk percaya."

"Sebenarnya berkaitan dengan cuitan David Cameron, padahal saya mencuitkan soal kebijakan dan fakta pemerintah," katanya.

"Saya tentu saja berpikir bahwa salah satu pelajaran yang harus dipetik untuk perang selanjutnya– ya Tuhan, tidak akan ada perang berikutnya- adalah memperbaiki respons kami terhadap komunikasi krisis." (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI