Suara.com - Pengamat militer dari Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE), Anton Aliabbas menanggapi soal ledakan yang terjadi di Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya, Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor pada Sabtu (30/3/2024).
Anton mengatakan, perlu adanya evaluasi soal standar keselamatan dalam penanganan gudang amunisi terutama yang kadaluwarsa dan hendak dimusnahkan.
Baca Juga:
Harvey Moeis Dibui Gegara Korup Rp270 T, Sandra Dewi Pernah Dapat Pesan Ini dari Ahok
Anak Rugikan Negara Rp271 Triliun, Ibu Harvey Moeis Buru-buru Lakukan Ini di Sosmed
Berjibaku 10 Jam Padamkan Api di Gudang Amunisi Kodam Jaya, Pemadam Kebakaran Sempat Alami Ketakutan
Sebabnya, peristiwa meledaknya gudang tempat penyimpanan amunisi sekaligus bahan peledak sudah sering terjadi dalam 10 tahun terakhir.
“Baik TNI maupun Polri memang telah ada aturan baku perihal penanganan munisi dan bahan peledak. Akan tetapi, mengingat beberapa insiden terakhir melibatkan bahan peledak kadaluwarsa maka sudah sepatutnya ada peninjauan aturan yang komprehensif,” kata Anton dalam keterangannya, Minggu (31/3/2024).
![Peneliti Senior Imparsial Anton Aliabbas. [Antara]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/10/04/68871-peneliti-senior-imparsial-anton-aliabbas.jpg)
Kepala CIDE ini menyebut, pihak TNI-Polri juga harus belajar dari peristiwa-peristiwa sebelumnya.
Baca Juga: Gudang yang Meledak Bukan Milik Yon Armed, Begini Klarifikasi Pangdam Jaya
Sehingga ke depannya, Panglima TNI, bersama kepala staf bisa meninjau ulang lokasi penyimpanan amunisi dan bahan peledak.