Suara.com - Kodam Jaya masih mendalami penyebab ledakan amunisi di gudang nomor 6, Gudmurah Jaya/ Bekasi, Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor. Pangdam Jaya, Mayjen TNI Mohamad Hasan mengatakan, sebelum ledakan itu terjadi pihaknya sudah membuat surat untuk penghapusan dari awal 2024.
“Kami menganalisa bahwa ini amunisi yang sudah kadaluwarsa yang sudah dikembalikan dan kami sudah buat surat untuk penghapusan dari awal tahun kemarin, dan ini masih berproses kita rapihkan dulu satu per satu,” kata Hasan, di lokasi, Minggu (31/3/2024).
Baca Juga:
Harvey Moeis Dibui Gegara Korup Rp270 T, Sandra Dewi Pernah Dapat Pesan Ini dari Ahok
Baca Juga: Proses Pendinginan Kebakaran Gudang Amunisi Selesai, Seluruh Petugas Pemadam Balik Kanan
Punya Jet Pribadi Rp270 M, Suami Korup Rp271 T, Sandra Dewi Kaget Token Listrik Bisa Bunyi
Dugaan awal ledakan terjadi akibat bahan kimia yang digunakan sebagai bahan peledak bergesekan.
Sebabnya, dalam gudang penyimpanan yang berada di bawah tanah atau bungker, kata Hasan, tidak menggunakan listrik.
“Kemungkinan karena bahan peledakkan bahan kimia yang sangat labil dan kami tidak pakai lagi dan di gudang itu tidak ada sistem listrik atau apapun,” katanya
Baca Juga: Imbas Ledakan Gudang Peluru di Ciangsana, Ketua RW: 40 KK Ngungsi Karena Takut
“Mungkin dari materil, dari amunisi yang bergesek ataupun karena labil akhirnya menyebabkan asap, kemudian menyebabkan ledakan,” tambahnya.
Hasan memastikan tidak ada prajuritnya yang menjadi korban dalam musibah ini.
“Tidak ada,” ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, gudang amunisi nomor 6 di Gudmurah Jaya/ Bekasi, Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor meledak pada Sabtu (30/3/2024) kemarin.
Ledakan tersebut membuat heboh warga sekitar ketakutan. Tidak sedikit warga yang mengabadikan peristiwa tersebut.
Dalam video amatir milik warga terlihat kobaran api begitu membesar, dan berulang kali nampak adanya ledakan di tengah kobaran api tersebut.