Api Telah Padam, Komisi I Minta Kodam Jayakarta Dalami Sebab Ledakan Gudang Amunisi

Minggu, 31 Maret 2024 | 12:15 WIB
Api Telah Padam, Komisi I Minta Kodam Jayakarta Dalami Sebab Ledakan Gudang Amunisi
Tangkapan Layar Penampakan Ledakan di Gudang Amunisi Armed, Gunung Putri, Bogor [Twitter]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komisi I DPR RI ikut prihatin dengan peristiwa ledakan di gudang amunisi milik Kodam Jayakarta, TNI Angkatan Darat.

Kendati tidak ada korban jiwa, Komisi I meminta tetap ada investigasi dan pendalaman.

Baca Juga:

Anak Rugikan Negara Rp271 Triliun, Ibu Harvey Moeis Buru-buru Lakukan Ini di Sosmed

Baca Juga: Rumah Bertingkat di Kebagusan Kebakaran, Satu Lansia Meninggal

Harvey Moeis Dibui Gegara Korup Rp270 T, Sandra Dewi Pernah Dapat Pesan Ini dari Ahok

Punya Jet Pribadi Rp270 M, Suami Korup Rp271 T, Sandra Dewi Kaget Token Listrik Bisa Bunyi

Anggota Komisi I Dave Laksono menyampaikan, pendalaman perlu dilakukan untuk melihat sebab dari terjadinya ledakan.

"Sekarang ini yang perlu didalami dan dicari tahu itu mengapa kejadian itu bisa terjadi, mengapa ledakan itu bisa bermulai, dan bisa menyebabkan ledakan yang besar," kata Dave kepada wartawan, Minggu (31/3/2024).

Menurutnya, ledakan tersebut harus dicari tahu untuk memastikan ada terjadi kesalahan atau memang kondisi amunisi yang tidak layak.

Baca Juga: Tempat Pengolahan Kayu di Slipi Kebakaran, Warga Teriak Takbir Saat Api Menjalar ke Dinding Pemukiman

"Hal ini harus didalami, apakah ada kesalahan dalam prosedur penyimpanannya, atau appakah ada memang sejumlah amunisi yang sudah tidak layak disimpan," ujar Dave.

Pangdam Jaya, Mayjen TNI Mohamad Hasan mengungkap penyebab ledakan yang terjadi di Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) di Kampung Parung Pinang RT 01, RW 11 Dusun 06, Desa Ciangsana Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (30/3/2024).

Hasan menyebut pemicu ledakan di gudang amunisi milik Kodam Jayakarta Angkatan Darat itu karena peluru yang kadaluarsa.

“Kami menganalisa bahwa ini karena amunisi yang sudah kadaluarsa, yang sudah dikembalikan,” kata Hasan kepada wartawan.

Dia menyebut, amunisi yang kadaluwarsa itu telah berusia lebih dari 10 tahun. Pihaknya sebetulnya juga sudah membuat surat untuk penghapusan sejak awal tahun.

“Tapi karena ini masih berproses kita kumpulkan dulu kita rapikan satu persatu,” ucapnya.

“Sehingga ini kemungkinan adalah karena seperti bahan peledak, kan bahan kimia ni yang apa yang kemungkinan sangat labil saat ini dan memang kami tidak pakai lagi ini. Jadi kemungkinan seperti itu,” imbuhnya.

Breaking News! Ledakan di Gudang Peluru Bekasi Hasilkan Awan Berbentuk Jamur [Tangkap layar Twitter]
Breaking News! Ledakan di Gudang Peluru Bekasi Hasilkan Awan Berbentuk Jamur [Tangkap layar Twitter]

Di samping itu, Hasan memastikan tidak ada faktor eksternal yang mengakibatkan terjadinya ledakan. Sebab, tidak ada sistem kelistrikan di dalam gudang tersebut.

“Dan di gudang itu tidak ada sistem listrik tidak ada apapun yang menyebabkan akibat dari luar, jadi dari materil-materil amunisi sendiri yang bergesek ataupun karena labil dia hanya menimbulkan asap dan hanya menimbulkan ledakan,” ucapnya.

Hasan menerangkan, ledakan sebelumnya terjadi pertama kali pada pukul 18.05 WIB. Pihaknya telah melakukan pengecekan di seluruh lokasi dan memastikan tidak ada korban jiwa akibat kejadian ini.

“Kami tegaskan tidak ada korban jiwa,” ucapnya.

Sebelumnya, Pangdam Jaya/Jayakarta, Mayjen TNI Mohamad Hasan memastikan tidak ada korban jiwa dari peristiwa kebakaran yang terjadi di gudang amunisi di kampung Parung Pinang, Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.

“Sampai dengan saat ini kami sudah mengecek seluruh lokasi, di arah pemukiman tidak ada korban jiwa,” kata Hasan kepada awak media di lokasi, Sabtu (30/3/2024) malam.

40 KK Ngungsi

Dampak kebakaran yang terjadi di Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) Pangdam Jaya, Ciangsana, Kabupaten Bogor, Sabtu (30/3/2024) malam mengakibatkan 40 Kepala Keluarga (KK) mengungsi.

Ketua RW 06, Apet Mustofa mengaku warga yang mengungsi karena merasa takut terkena amunisi.

"Ngungsi karena takut ada yang meledaknya keluarnya. Akhirnya saya suruh ke rumah saya, Ada 40 kk ada," kata Apet kepada wartawan.

Apet menerangkan, ledakan pertama kali terrjadi sekira pukul 18.00 WIB. Dia menyebut, ledakan terdengar puluhan kali.

“Banyak (dentuman ledakan), ada kali puluhan,” ucapnya.

Apet memperkirakan, dentuman terdengar dengan radius tiga kilometer dari lokasi. Namun, menurutnya dampak dentuman itu tak cukup parah pada pemukiman warga sekitar.

"(Radius suara) Tiga Kilometer kedengaran. Ya enggak ada yang pecah sih. Cuma jendela katanya ada yang terkelupas, mocel ada, retak-retak katanya ada," ujarnya.

Sementara, Panglima Kodam Jayakarta, Mayjen Mohammad Hasan memastikan tidak ada korban jiwa dari insiden kebakaran gudang munisi itu.

“Sampai dengan saat ini kami sudah mengecek seluruh lokasi, di arah pemukiman tidak ada korban jiwa,” kata Hasan kepada awak media di lokasi.

Dia mengatakan, untuk saat ini kondisi di sekitar TKP tergolong aman. Namun, pemadaman belum dilakukan, pihaknya masih akan menunggu satu hingga dua jam ke depan untuk masuk ke lokasi.

“Kami tidak mau mengambil resiko karena kemungkinan ada ledakan kecil yang akan terjadi,” ujar Hasan.

Meski dipastikan tidak ada korban jiwa, Hasan tetap mengimbau warga sekitar untuk terus menjaga diri agar menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI