Dikutip dari Majalah Tempo, gudang peluru milik KKO di Cilandak merupakan komplek gudang yang terdiri dari enam bangunan untuk menyimpan segala kebutuhan militer.
Beberapa diantaranya untuk menyimpan peluru, bom, ranjau hingga roket yang konon bisa membuat orang mutah darah bila terkena efek kejut dari ledakan yang berjarak 100 meter saja.
Ketika gudang peluru tersebut meledak pada 30 Oktober 1984 malam itu, tercatat sebanyak 11 orang mengalami luka dan 6 orang tewas. Salah satu korbannya yakni anggota staf Sekjen Departemen Pertanian bernama Muchlis Darisan.
Kerugian akibat kebakaran tersebut ditaksir mencapai Rp1,3 miliar.
Gudang Peluru Kopaska 2014
30 tahun berselang, peristiwa gudang peluru milik TNI yang alami kebakaran kembali terulang.
Kali ini menimpa gudang peluru TNI AL di Pangkalan Pondok Dayung, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Berdasarkan pernyataan Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut kala itu, Laksamana Pertama TNI Untung Suropati, akibat kejadian itu, seorang prajurit Sertu Imam gugur.
Salah satu faktor yang membuat ledakan di gudang peluru tersebut berefek dahsyat yakni karena adanya bahan peledak trinitrotoluena atau TNT.
Baca Juga: 8 Bunker Diduga Meledak di Kebakaran Gudang Peluru, Warga Sekitar Dievakuasi
"Di sana bukan hanya gudang amunisi ringan ada cadangan bahan peledak TNT. Ini yang membuat efek ledakan hebat dan memakan korban," terangnya pada 5 Maret 2014 silam.